'Personal Branding': Ciri Khas dan Konsisten

Nelly Rachman
Menantang diri untuk menulis. Berbagi cerita melalui untaian kata. - PraHum Muda BPOM -
Konten dari Pengguna
3 September 2021 10:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nelly Rachman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi: koleksi benda hitam (foto: dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi: koleksi benda hitam (foto: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Saya mau cerita. Tanggal 20 Agustus kemarin, saya iseng untuk memposting status di akun Facebook, yang pada intinya meminta teman saya di Facebook untuk memberikan komentar dalam satu kata tentang saya. Tidak disangka, ternyata banyak yang memberikan komentar. Dan sesuai dugaan, ada satu kata yang paling menonjol dalam komentar. Hitam.
ADVERTISEMENT
“Ikon humas dengan baju full black.”
“Hitam.”
“Kameraaaaaa dan warna hitaaaaam.”
The Girl in Black.”
“Not me….Teteh…”black is beauty”.”
“Hitam merah ❤️”
“Saya kenal… gadis manis berbaju hitam yang selalu saya jumpai kalau ada acara2 penting, dst.”
“Gadis manis dihiasi senyum dibalut busana hitam nyandang kamera dst.”
Black style!
“Nelly yang baik suka warna hitam dan natural dst.”
All about black 🖤, my Cunelku.”
My sister in black.”
Ya, sebagian besar orang yang mengenal saya pasti tahu bahwa hitam adalah warna favorit saya. Hitam identik dengan saya. Saya seringnya memakai warna hitam dari ujung kaki sampai ujung kepala. Di kantor saya tercinta, bisa jadi orang tidak tahu siapa nama saya, tapi mereka bisa saja tahu ada pegawai kantor yang badannya kecil dan suka memakai warna hitam. Tanpa saya sadari, black become my personal branding.
ADVERTISEMENT
Menurut Parengkuan dan Becky, dalam bukunya Personal Brand-Inc, personal brand adalah suatu kesan yang berkaitan dengan keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya. Personal brand dapat dijadikan suatu identitas yang digunakan orang lain dalam mengingat seseorang. (https://penerbitbukudeepublish.com/)
Manfaat personal branding
Awalnya saya tidak dengan sengaja menjadikan hitam sebagai personal brand. I just love black. I just love wearing black. Hampir 90 persen isi lemari saya berwarna hitam. Saya tidak pernah bosan memakai warna hitam. Dan ternyata kecintaan saya terhadap warna hitam memberikan banyak manfaat.
1. Gampang dikenal dan dicari orang. Tanpa warna hitam, mungkin saya tidak dikenal seperti sekarang. Seperti tadi saya sampaikan, di kantor bisa jadi orang tidak tahu siapa nama saya, tapi mereka bisa saja tahu ada pegawai kantor yang badannya kecil dan suka memakai warna hitam. Jika ada yang bingung mencari saya, tinggal bilang “Itu tuh, orang kecil yang seringnya pakai hitam.” Jika yang mencari saya bertemu dengan teman saya, akan dijawab “Oh, itu Nelly”. Orang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu nama saya. Dan lambat laun akan banyak semakin banyak tahu nama saya karena warna hitam yang saya kenakan.
ADVERTISEMENT
2. Membedakan saya dengan orang lain. Ini sebenarnya kurang lebih sama dengan poin di atas. Karena warna hitam, saya menjadi berbeda dengan orang lain. Tanpa warna hitam, mungkin orang akan sulit membedakan saya. Jika saya memakai warna yang berbeda setiap harinya, orang mungkin akan menganggap biasa. Tapi karena saya konsisten memakai hitam, orang dapat dengan mudah mengenali saya, bahkan dari kejauhan, karena saya berbeda warna dengan kebanyakan orang.
3. Melihat warna hitam orang akan mengingat saya. Tidak sedikit saya mendapatkan oleh-oleh atau hadiah atau apa pun yang berwarna hitam, karena orang yang kenal saya begitu melihat hitam pasti akan ingat saya. Saya pernah mendapatkan mukena hitam, karena seorang Ibu yang sedang belanja tiba-tiba melihat ada mukena hitam kemudian ingat saya dan akhirnya membeli mukena tersebut. Tidak hanya mukena, ada gelas/mug, botol minum, kerudung/jilbab, gelang, kalung, ataupun pernak-pernik lainnya berwarna hitam yang saya dapat dari keluarga, teman, sahabat, dan kenalan tanpa saya pernah meminta.
Ilustrasi: Foto di kondangan (foto: dokumentasi pribadi)
Ilustrasi: koleksi benda hitam (foto: dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Membangun personal branding
Walaupun pada awalnya saya tidak berniat membangun personal branding dengan warna hitam, namun pada akhirnya hitam identik dengan saya. Menurut saya ada dua alasannya, ciri khas dan konsisten. Tanpa disadari, hitam menjadi ciri khas saya. Membuat saya berbeda dengan yang lain.
Saat sebagian orang mempunyai dan memakai banyak warna, saya setia dengan hitam. Saat orang lain memakai baju bercorak dengan kerudung berwarna senada, saya memakai baju dan kerudung hitam. Saat orang lain memakai baju dengan warna berbeda setiap harinya, saya konsisten dengan baju hitam. Dan tidak hanya baju dan kerudung, sepatu, kaus kaki, handphone, dompet, dan tas saya pakai juga berwarna hitam. Sebisa mungkin barang yang saya gunakan berwarna hitam. And for your information, saya lebih memilih memakan beras hitam daripada beras putih atau beras merah.
ADVERTISEMENT
Akhir cerita, warna hitam membuat saya belajar tentang personal branding. Disadari atau tidak, personal branding memberikan banyak manfaat bagi kehidupan saya sehari-hari. Jika dipelajari lebih mendalam, personal branding dapat membantu mengembangkan kepercayaan diri, membangun kredibilitas, dan memperluas jaringan/kenalan. Dan dari pengalaman saya, kuncinya hanya dua. Mempunyai ciri khas tersendiri dan konsisten dengan ciri khasnya tersebut. Tidak percaya? Silakan dicoba.
Ilustrasi: aku dan baju hitamku (foto: dokumentasi pribadi)