news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Ancaman Baru Bagi Demokrasi, Dampak AIPAC Terhadap Pemilih di Amerika Serikat

Nelvyana Samosir
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
12 Maret 2025 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nelvyana Samosir tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai fondasi utama demokrasi, partisipasi politik penting untuk menentukan arah masa depan suatu negara. Namun, saat ini yang menjadi pertanyaan besar adalah: apakah partisipasi ini benar-benar datang dari kesadaran pemilih atau justru terdapat campur tangan oleh kelompok berkepentingan? Salah satu organisasi yang memiliki lobi paling berpengaruh di Amerika Serikat adalah American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). AIPAC merupakan sebuah organisasi lobi yang mengadvokasi kebijakan-kebijakan pro-Israel kepada cabang-cabang legislatif dan eksekutif di Amerika Serikat. Tidak hanya memengaruhi kebijakan luar negeri AS, AIPAC juga memiliki banyak peran dalam mengarahkan pilihan pemilih.
Photo by Nicholas Kamm / AFP via Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Nicholas Kamm / AFP via Getty Images
AIPAC tidak hanya bekerja di balik layar untuk melobi para politisi. Mereka juga sangat aktif dalam membangun opini publik melalui beberapa kampanye, salah satunya adalah pembentukan United Democracy Project (UDP) pada tahun 2022. UDP dibentuk untuk memengaruhi hasil pemilihan Demokrat. Contohnya, mereka menghabiskan $2,3 juta buat menjatuhkan Summer Lee di Pennsylvania karena dianggap terlalu kritis terhadap Israel. Selain itu, AIPAC juga menargetkan anggota kongres progresif yang dianggap terlalu mengkritisi Israel, seperti Jamaal Bowman dan Cori Bush. Kemudian di tahun 2024, AIPAC menghabiskan dana sebesar $23juta untuk mengalahkan mereka dalam pemilu.
ADVERTISEMENT
Banyak yang berargumen bahwa AIPAC membantu meningkatkan partisipasi politik dengan mendorong lebih banyak pemilih untuk ikut serta dalam proses demokrasi. Namun, ada juga yang melihat bahwa AIPAC membuat pemilu menjadi tidak seimbang karena mereka memiliki sumber daya yang banyak untuk mendukung kandidat tertentu, yang akhirnya membatasi pilihan demokratis bagi pemilih.
Salah satu tren menarik dalam politik Amerika Serikat saat ini adalah perubahan sikap pemilih muda terhadap Israel. Beberapa survey menunjukkan bahwa generasi muda, terutama di kalangan Demokrat, semakin kritis terhadap kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang selalu mendukung Israel tanpa syarat. Mereka lebih vokal dalam menyuarakan keprihatinan terhadap hak-hak Palestina dan cenderung menolak pengaruh lobi seperti AIPAC dalam menentukan arah kebijakan Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Namun, meskipun pemilih muda mulai menantang dominasi AIPAC, kelompok ini tetap memiliki kendali yang kuat atas pemilih konservatif dan kaum Kristen evangelis yang masih menjadi kekuatan utama dalam pemilu. Kaum Kristen evangelis di Amerika Serikat adalah salah satu basis pendukung terbesar AIPAC. Dukungan mereka terhadap Israel bukan hanya karena faktor politik, tetapi juga keyakinan agama, khususnya Christian Zionism, yang melihat Israel sebagai bagian dari rencana Tuhan. AIPAC memanfaatkan kesempatan ini dengan menggandeng pemimpin evangelis dan kelompok seperti Christians United for Israel (CUFI) untuk memastikan dukungan politik yang kuat. Karena kaum evangelis memiliki tingkat partisipasi pemilu yang tinggi, terutama dalam Partai Republik, mereka menjadi elemen penting dalam mempertahankan kebijakan luar negeri Amerika Serikat yang pro-Israel.
ADVERTISEMENT
AIPAC menjadi contoh bagaimana kelompok kepentingan dapat memainkan peran besar dalam partisipasi politik. Di satu sisi, mereka mampu meningkatkan keterlibatan pemilih dalam politik. Namun di sisi lain, dominasi mereka juga bisa membatasi ruang demokrasi yang lebih bebas bagi pemilih di Amerika Serikat.
Pengaruh kelompok lobi seperti AIPAC justru memperlihatkan ketidakseimbangan dalam sistem demokrasi Amerika Serikat.
Partisipasi politik seharusnya didorong oleh kesadaran dan kebebasan pemilih, bukan oleh intervensi segelintir kelompok berkepentingan yang memiliki kekuatan finansial besar. Namun, realitanya menunjukkan bahwa politik di Amerika Serikat seperti di banyak negara lainnya, masih sangat dipengaruhi oleh lobi-lobi kuat yang memiliki kepentingan tersendiri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, maka demokrasi yang ideal mungkin hanya akan menjadi ilusi.
ADVERTISEMENT