Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Bidan: Garda Terdepan dalam Upaya Pencegahan Kelahiran Prematur
30 Desember 2024 12:41 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Neresha Angela Yuniar Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kelahiran prematur adalah kondisi di mana bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Secara medis, kelahiran ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu extremely preterm (kurang dari 28 minggu), very preterm (28-32 minggu), dan moderate to late preterm (32-37 minggu). Kelahiran prematur dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti infeksi, komplikasi kehamilan, kelainan pada rahim, atau gaya hidup ibu selama kehamilan. Kelahiran prematur merupakan masalah kesehatan serius yang dapat berdampak jangka panjang pada bayi. Bayi prematur sering kali memiliki berat badan lahir rendah, mengalami kesulitan bernapas, dan rentan terhadap infeksi.
Bidan, sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dengan ibu hamil, memiliki peran krusial dalam upaya pencegahan kelahiran prematur. Peran bidan dalam pencegahan kelahiran prematur antara lain :
ADVERTISEMENT
1. Penyuluhan dan Edukasi : Bidan memberikan informasi kepada calon ibu mengenai pentingnya menjaga kesehatan selama kehamilan, termasuk pola makan seimbang dan gaya hidup sehat. Edukasi ini betujuan untuk mengurangi faktor risiko yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.
2. Pemeriksaan Antenatal Rutin : Melalui pemeriksaan kehamilan yang teratur, bidan dapat mendeteksi sejak dini tanda-tanda atau kondisi yang berpotensi menyebabkan persalinan prematur, seperti infeksi atau kelainan pada serviks. Deteksi sejak dini memungkinkan intervensi tepat waktu untuk mencegah kelahiran prematur.
3. Dukungan Psikososial : Bidan dapat memberikan dukungan baik secara emosional maupun psikologis kepada ibu hamil, membantu mengurangi stres yang dapat menjadi faktor risiko kelahiran prematur. Dukungan ini bisa berupa konseling dan pendampingan secara kehamilan.
ADVERTISEMENT
4. Asuhan Persalinan dan Pascapersalinan : Jika terjadi persalinan prematur, bidan memberikan asuhan yang tepat untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi, serta merencanakan program rawat lanjut bagi bayi prematur, termasuk metode seperti metode kanguru.
Untuk meningkatkan efektivitas dalam pencegahan kelahiran prematur, bidan perlu terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui pendidikan berkelanjutan. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter dan ahli gizi, juga penting untuk memberikan pelayanan yang komprehensif kepada ibu hamil.
Dengan peran yang strategis dan kompetensi yang harus ditingkatkan, bidan dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan kelahiran prematur, sehingga berkontribusi signifikan dalam menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.
Neresha Angela Yuniar Putri
ADVERTISEMENT
Mahasiswi S1 Kebidanan Universitas Airlangga
Referensi :
Alodokter (2022), Kelahiran Prematur, https://www.alodokter.com/kelahiran-prematur
Dinas Kesehatan Aceh (2023), Kelahiran Prematur? Apa dan Bagaimana Pencegahan serta Penanganannya, https://dinkes.acehprov.go.id/detailpost/kelahiran-prematur-apa-dan-bagaimana-pencegahan-serta-penanganannya
Ayo Sehat Kemkes (2019), Hari Bidan : Peran Bidan dalam Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi, https://ayosehat.kemkes.go.id/hari-bidan-peran-bidan-dalam-penurunan-angka-kematian-ibu-dan-bayi