Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Perawat Merayakan Kemerdekaan ke-78 RI
19 Agustus 2023 13:30 WIB
Tulisan dari Eko Widianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Serangkaian perayaan kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. Mulai dari perlombaan makan kerupuk, lompat karung, Tarik tambang, hingga panjat pinang pun dilakukan masyarakat hanya untuk merayakan kemerdekaan RI dengan bermaksud mengenang pahlawan yang telah gugur mendahului kita.
ADVERTISEMENT
Demikian juga kalangan profesi perawat. Setelah kurang lebih dua setengah tahun lebih berjuang melawan virus covid-19, dan pada tahun ini perawat sebagai garda terdepan bisa merayakan kemerdekaan secara leluasa. Masih teringat ketika saya sebagai perawat juga ikut bertugas menjadi garda terdepan dalam menanggulangi virus covid-19. Saat itu kami harus melakukan perayaan kemerdekaan RI dengan apa adanya bersama virus covid-19. Suasana kesesakan, kepanikan dan ketakutan yang menyelimuti kami hari demi hari.
Pada hari Kamis tanggal 17 Agustus 2023, melalui Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, kami seluruh perawat beserta keluarga merayakan kemerdekaan RI dengan penuh semangat dan sangat antusias. Serangkaian acara yang telah disusun oleh panitia penyelanggara pun kami ikuti. Mulai dari jalan sehat, senam pagi, memainkan berbagai macam perlombaan khas kemerdekaan sampai dengan pembagian doorprize.
ADVERTISEMENT
Berikut rangkaian kegiatan yang kami ikuti:
Jalan sehat
Kami memulai kegiatan pada pukul 06.30 WITA. Jalan sehat menjadi kegiatan awal yang dilakukan kami dalam kegiatan tersebut. Selaku ketua panitia perayaan kemerdekaan RI, Muh. Jakaria memotong pita yang menandakan jalan sehat secara resmi dimulai. Kami memulai jalan sehat dengan penuh semangat dan tertib.
Menurut Kementrian Kesehatan, jalan sehat sangat baik untuk dilakukan, karena mampu memperbaiki efektivitas jantung dan paru, meningkatkan metabolisme, membantu mengurangi stress dan memperkuat otot kaki, paha dan tulang. Maka tidak ada ruginya mengikuti jalan sehat sebelum memasuki rangkaian kegiatan selanjutnya.
Tidak terbayang para pahlawan yang telah gugur mendahului kita berjuang untuk merebut kemerdekaan RI, secara aktivitasnya lebih banyak dengan cara berjalan kaki. Maka dari itu selain kita mendapatkan manfaat sehat, dari berjalan kaki kita juga bisa membangkitkan rasa nasionalisme kita untuk bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT
Senam pagi
Setelah melakukan pemanasan dan perenggangan melalui jalan sehat, kami melanjutkan kegiatan senam pagi. Senam pagi diikuti hampir seluruh peserta dari berbagai golongan usia. Melalui instruktur senam yang telah terlatih dan diiringi musik viral saat ini, kami bersama-sama dengan penuh semangat mengikutinya.
Senam pagi merupakan kegiatan yang sangat familiar kita ikuti. Teringat ketika saya memasuki bangku sekolah dasar. Olahraga yang pertama kali saya ikuti adalah senam pagi. Kala itu senam pagi dilakukan setiap hari jumat. Mulai dari senam pemanasan, aerobik hingga perenggangan dan pendinginan. Diiringi oleh lagu-lagu yang terkenal pada masa itu. Seluruh pelajar dan guru melaksanakan olahraga rutin tersebut.
Selain baik bagi kesehatan tubuh, senam pagi juga mengajarkan kami untuk lebih semangat, menjaga kekompakan dan keharmonisan dari setiap gerakan senam, sama seperti pahlawan-pahlawan terdahulu yang berjuang dalam merebut kemerdekaan.
ADVERTISEMENT
Perlombaan khas kemerdekaan
Berbagai macam perlombaan kemerdekaan telah kami ikuti. Mulai dari perlombaan makan kerupuk yang diikuti oleh anak-anak kami, memasukan paku kedalam botol, lompat karung, mengisi air kedalam botol, estafet karet, dan masih banyak lainnya. Terlihat dari wajah kami yang gembira dan semangat mengikutinya. Suasana kemerdekaan semakin terasa.
Setiap perlombaan tersebut tidak hanya dilakukan semata-mata mencari kesenangan. Namun memiliki makna dan filosofinya tersendiri. Maka dari itu setiap perlombaan yang dimainkan bersifat sakral. Sebagai contoh adalah perlombaan makan kerupuk. Mengapa harus kerupuk bukan makanan lain?
Pada masa peperangan dan krisis ekonomi di tahun 1930 sampai 1940-an, kerupuk menjadi makanan pelengkap andalan. Kerupuk sangat identik dengan rakyat kecil di masa perang untuk bertahan hidup, karena harganya sangat terjangkau.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1950-an, dalam peringatan kemerdekaan RI munculah berbagai macam perlombaan untuk memperingati hari kemerdekaan. Salah satunya adalah lomba makan kerupuk. Jadi, lomba makan kerupuk selain untuk menghibur rakyat usai peperangan berakhir, juga jadi pengingat masyarakat Indonesia bahwa masa perang dulu kondisinya teramat sulit dan memprihatinkan.
Pembagian doorprize
Pembagian hadiah merupakan hal yang tak terpisahkan dari rangkaian peringatan hari kemerdekaan RI. Tidak dipungkiri senang bukan kepalang bila diri kita mendapatkan hadiah. Demikian panitia penyelenggara juga membagikan banyak hadiah untuk para peserta, mulai dari hadiah hiburan sampai hadiah inti. Pada perayaan kali ini panitia menyiapkan satu unit mesin cuci sebagai hadiah utamanya. Saya sangat berharap untuk bisa mendapatkan hadiah utama tersebut. Namun takdir berkata lain.
ADVERTISEMENT
Inilah berbagai rangkaian kegiatan kami selama merayakan kemerdekaan RI yang diselenggarakan oleh DPK PPNI RSUD dr. H. Jusuf SK Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Ahmad Ramadan sebagai ketua DPK PPNI menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan perdana yang telah diselenggarakan. Ketua DPK PPNI juga berharap kegiatan ini menjadi titik awal agar untuk menumbuhkan sikap nasionalisme bagi para perawat di lingkungan kerja. Serta kedepannya rangkaian perayaan bisa lebih menyenangkan dan meriah lagi. Kami sangat semangat dan bahagia telah berpartisipasi. Sehingga suasana kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan terdahulu sangat terasa dalam hati kami. Semoga kegiatan seperti ini bisa berlangsung di tahun-tahun berikutnya.