Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Magang HRD Nasmoco: Tantangan dan Keseruan dalam Acara Undip Career Days 2024
25 November 2024 14:42 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Nesha Adinda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Siapa sangka mengikuti program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di posisi HRD (Human Resource Development) Nasmoco membuka peluang yang sangat luas bagi saya untuk mengikuti berbagai proyek, dan acara yang sangat seru, menegangkan, rumit, sekaligus memberikan kesan yang sangat luar biasa dalam perjalanan pembelajaran saya sebagai mahasiswa, atau lebih tepatnya sebagai anak magang.
Di bulan November, tepatnya tanggal 20 hingga 21 November 2024, saya berkesempatan untuk mengikuti acara job fair di salah satu kampus terbaik di kota Semarang, yaitu Universitas Diponegoro (Undip). Acara yang sudah tidak asing bagi saya, namun kali ini peran saya bukan sebagai mahasiswa yang menjadi pengunjung stan perusahaan, tetapi menjadi perwakilan perusahaan Nasmoco yang akan dikunjungi oleh mahasiswa yang tentu sangat kritis, unik, dan begitu penasaran dengan dunia kerja.
ADVERTISEMENT
Sebuah tantangan yang sangat besar bagi saya, untuk dapat menjadi representasi dari perusahaan, banyak hal yang perlu saya persiapkan dalam mengambil peran tersebut, mulai dari pengetahuan, cara bersikap, cara berbicara, keramahan, dan tentu ketanggapan. Malam sebelum acara ini dimulai merupakan malam yang paling menakutkan bagi saya, malam itu saya dilatih, diuji, sekaligus ditempa oleh pembimbing magang saya, ujian dan tempaan tersebut tentu tidak mudah, penuh tantangan, penuh tekanan, dan penuh ketegangan. Malam yang sangat luar biasa menguras energi dan tenaga mahasiswa semester 5 seperti saya, yang masih sangat awam dengan dunia kerja.
Setelah melewati malam yang penuh tantangan itu, keesokan harinya saya berusaha meyakinkan diri sendiri untuk berani dan percaya diri berangkat bersama beberapa rekan kerja menuju lokasi job fair, walaupun tentu dengan perasaan tegang, takut, sekaligus kalut sambil mencari-cari kemungkinan pertanyaan diluar nalar yang akan dilontarkan oleh mahasiswa dan mahasiswi kritis dari kampus terbaik di kota Semarang itu. Acara pun dimulai pagi hari, diawali dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan sapaan berbagai perusahaan. Terdapat 26 perusahaan yang terlibat dalam acara tersebut, tapi aneh dan ajaibnya stan Nasmoco menjadi yang paling banyak dikunjungi oleh mahasiswa Undip.
Keramaian stan Nasmoco itu tidak membawa ketakutan apalagi kerumitan seperti yang saya bayangkan, justru sebaliknya, mahasiswa-mahasiswa tersebut membawa kehangatan, keramahan, dan tentu keseruan yang luar biasa, sangat berbanding terbalik dengan apa yang saya takutkan sejauh ini. Dari acara job fair tersebut saya jadi lebih mengenal karakter lain dari diri saya, yang sebenarnya sangat lihai dalam menghadapi publik, bahkan ajaibnya ketakutan saya seketika hilang, dan justru tergantikan dengan keberanian dan rasa percaya diri yang luar biasa dari dalam diri saya. Saya berani mengambil peran sebagai seseorang yang sangat terbuka dengan orang baru, banyak menjalin relasi, bertukar cerita, pengalaman, dan bisa membangun hubungan personal dengan para pengunjung booth yang tidak lain adalah mahasiswa Undip.
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang penuh antusiasme tersebut saya juga memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya untuk mengasah kemampuan komunikasi, manajemen waktu dan tentunya kemampuan favorit saya yaitu selling . Terkesan aneh, namun itulah kenyataannya, justru pada acara yang sangat erat kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia, dan karir, saya menemukan kesempatan baru untuk belajar di dunia marketing atau selling. Sebetulnya acara ini sama dengan acara penjualan, tetapi yang membedakan adalah “produk” yang dijual atau ditawarkan, yang tidak lain adalah lowongan kerja. Dalam memasarkan lowongan kerja ini, saya harus tampil percaya diri, mampu memahami kebutuhan target atau sasaran pasar, yaitu mahasiswa, paham terhadap produk yang saya tawarkan, dan mampu melakukan komunikasi pemasaran dengan teknik “personalisasi ”.
Dalam dua hari pelaksanaan job fair, Nasmoco berhasil menjaring paling banyak pendaftar dibanding perusahaan lain, bahkan kami merupakan perusahaan yang paling akhir meninggalkan stan acara dikarenakan banyaknya pendaftar ditambah dengan adanya walk in interview secara langsung ditempat. Banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan dari acara ini, dan tentu pembelajaran itu lahir dari diri saya sendiri, yang semula sangat takut dan tidak percaya diri, namun ternyata untuk keluar dari ketakutan itu cukup dengan menjalaninya, sebab apapun yang terjadi sudah ter-porsi sesuai kemampuan kita, keberanian dan kemampuan dalam menyelesaikan suatu kewajiban akan lahir secara alamiah, asalkan kita terus yakin dan percaya pada diri sendiri.
ADVERTISEMENT