Konten dari Pengguna

Tren Gaya Hidup Zero Waste: Mengapa Semakin Banyak Orang Beralih?

Nesha Allaeka Febtama
Mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Pengetahuan Dan Keguruan Universitas Sebelas Maret
4 Desember 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nesha Allaeka Febtama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Akhir tahun lalu hingga saat ini banyak sekali isu lingkungan global yang ada di sekitar kita, contohnya seperti perubahan iklim yang drastis, pencemaran udara maupun polusi udara. Sehingga hal tersebut menimbulkan banyak sekali problematika di lingkungan sekitar kita, contohnya seperti tren gaya hidup zero waste. Tren gaya hidup zero waste ini adalah salah satu tren gaya yang ada di zaman sekarang. Ini merupakan sebuah gerakan atau kegiatan yang bertujuan untuk mengurai bahkan menghilangkan limbah yang kita hasilkan setiap hari. Tetapi banyak sekali hal yang mendorong kita untuk beralih ke gaya hidup ini, yaitu seperti memiliki kesadaran lingkungan yang meningkat kemudian dukungan dari media sosial, influencer dan yang lainnya pun juga mempunyai efisiensi biaya jangka panjang, perubahan regulasi, tuntunan generasi muda dan gaya hidup yang minimalis serta dampak positif terhadap dampak kesehatan. Jadi dengan adanya pemahaman seperti itu akan memberikan dampak yang baik untuk setiap manusia dalam menerapkan gaya hidup ini agar bumi yang kita tempati ini tetap terjaga kelestarian lingkungannya.
ilustrasi kegiatan 3R di Kota Salatiga (by Nesha Allaeka Febtama)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi kegiatan 3R di Kota Salatiga (by Nesha Allaeka Febtama)
Zero waste di Kota Salatiga
ADVERTISEMENT
Gaya hidup zero waste ini harus kita tekankan untuk diri kita sendiri dan akan berdampak pula untuk lingkungan sekitar kita. Akhir-akhir ini semakin populer di kalangan banyak orang terutama pada bulan Desember lalu di Kota Salatiga mulai ditetapkan pengurangan kantong plastik ataupun penggunaan kemasan yang berbahan plastik. Karena semakin meningkatnya perhatian terhadap masalah lingkungan, gaya hidup ini dinilai sebagai solusi terbaik untuk mengurangi dampak negatif manusia terhadap bumi. Tren ini dipicu oleh meningkatnya kesadaran lingkungan, banyaknya orang yang beralih ke gaya hidup zero waste ini setelah mengetahui dampak sampah plastik yang mulai meningkat yaitu contohnya terdapat salah satu influencer yang melakukan pembersihan sampah-sampah yang ada di salah satu daerah di Indonesia, dengan video tersebut membuat kita tahu bahwa banyak sekali sampah plastik yang dibuang sembarangan dan tercemar di laut ataupun sungai dan membuat hewan laut mati karena sampah plastik.
ADVERTISEMENT
Langkah berikutnya yang sudah sesuai kebijakan dan aturan yang sudah ditetapkan serta dilaksanakan dengan ketat contohnya yang terjadi di Kota Salatiga yaitu pada saat saya belanja di salah satu swalayan diharuskan untuk menggunakan kantong plastik ramah lingkungan ataupun mebawa kardus. Selain itu ekonomi sirkular dan daur ulang di Kota Salatiga sendiri bahkan sudah ada komunitas Latar Kalitan Salatiga yang mengolah limbah menjadi barang yang berguna kembali dan dapat dijual serta menambah manfaat ekonomis kita dan mengurangi pemborosan uang untuk membeli produk-produk sekali pakai.
Program zero waste di Kota Salatiga
Tren zero waste di Kota Salatiga yang telah berkembang, kota ini dikenal sebagai salah satu daerah yang progresif dalam upaya mengurangi sampah plastik dan mendukung Gerakan zero waste. Langkah pertama yang dilakukan yaitu komunitas dan kampanye anti-sampah beberapa komunitas lokal di Salatiga aktif menggalakkan kampanye pengurangan plastik dan pengelolaan sampah mandiri. Misalnya, komunitas Latar Kalitan yang sangat dikenal dalam mendukung gerakan pengurangan plastik di kota ini. Mereka mengadakan berbagai kegiatan, seperti edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga, serta pemanfaatan kembali barang-barang bekas.
ADVERTISEMENT
Sebagai langkah berikutnya program bank sampah di Salatiga juga mengembangkan bank sampah yang memungkinkan masyarakat untuk menukar sampah anorganik seperti plastik dengan uang atau produk lain yang bisa digunakan kembali. Program ini tidak hanya membantu mengurangi sampah plastik di lingkungan, tetapi juga mendorong warga untuk lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan. Di samping itu penggunaan kantong ramah lingkungan, beberapa toko di Salatiga sudah mulai mengurangi bahkan melarang penggunaan kantong plastik, dengan menggantinya menggunakan kantong kain atau tas ramah lingkungan. Selain itu, kampanye "bawa tumbler" di kafe-kafe juga mulai meningkat, di mana para pelanggan yang membawa wadah sendiri akan mendapat diskon khusus.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan di Kota Salatiga
ADVERTISEMENT
Adapun contoh-contoh praktik zero waste yang ada di Kota Salatiga yaitu pasar bebas plastik yang dimana beberapa pasar tradisional dan pasar modern/ swalayan sudah mulai inisisatif untuk pengurangan kantong plastik dengan menyediakan kantong yang ramah lingkungan dan dapat digunakan berulang kali atau dengan inisiatif para pembeli sendiri yang membawa kantong ramah lingkungan dari rumah jika hendak pergi belanja, selain itu para pedagang khususnya penjual makanan pula sudah mulai beralih menngunakan pembungkus dari daun pisang atau bahan alami lainnya.
Selanjutnya di sekolah-sekolah di Kota Salatiga sudah menerapkan sekolah bebas sampah. Seperti yang saya alami sendiri sewaktu sekolah di salah satu SMA di Kota Salatiga yaitu di beri sebuah karung yang cukup besar yang dimana setiap harinya jikalau kita membeli jajan di kantin kita harus memilah sampah-sampah yang sudah dikategrikan yaitu sampah plastik berupa botol plastik, gelas plastik, wadah plastik yang kiranya tidak kotor sekali, kita taruh di kantong yang kategori sampah plastik. Serta karung yang berbahan kertas misalnya kertas bekas yang sudah tak terpakai ataupun wadah makanan yang sekiranya tidak kotor kita buang di kantong sampah kertas ini. Dan yang terakhir yaitu karung sampah kategori sampah B3 yaitu berisi sampah-sampah yang berbahaya. Nah setiap hari jumat masing-masing kelas diwajibkan mengirimkan sampah tersebut ke bank sampah di sekolah yang nantinya sampah tersebut akan diambil oleh petugas sampah.
ADVERTISEMENT
Tren gaya hidup zero-waste menjadi semakin populer seiring dengan tumbuhnya kesadaran global akan dampak negatif sampah, khususnya plastik terhadap lingkungan. Masyarakat beralih ke gaya hidup ini untuk mengurangi jejak karbon pribadi, meminimalkan limbah, dan berkontribusi terhadap keberlanjutan. Alasan lainnya adalah peningkatan akses terhadap informasi tentang polusi limbah dan perubahan iklim, serta peningkatan dukungan dari komunitas dan influencer yang mempromosikan alternatif ramah lingkungan. Misalnya saja di Kota Salatiga, gerakan pengurangan sampah plastik semakin mendapat perhatian berkat keterlibatan masyarakat dan dukungan dari influencer. Inisiatif zero waste di Salatiga mendorong warga untuk mengganti kantong plastik dengan tas kain atau kantong yang ramah lingkungan, mengurangi kemasan sekali pakai, dan mendukung kebijakan kota yang meningkatkan pengelolaan sampah. Hal ini sejalan dengan tren global yang semakin mengharuskan masyarakat untuk menerapkan gaya hidup tanpa sampah dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk melindungi lingkungan lokal dan global.
ADVERTISEMENT
Nesha Allaeka Febtama, Mahasiswa Pendidikan Kimia UNS