Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sejarah Vihara Tanah Putih
25 Oktober 2024 13:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari nestalita noura tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Vihara Tanah Putih bermula pada tahun sekitar enam puluhan, pada waktu itu dibutuhkan tempat beribadah khususnya di daerah Semarang. Hal ini mendapat respon yang baik dari beberapa tokoh yang peduli terhadap pembangunan vihara ini. Akhirnya, dipilihlah lokasi pada jalan dr. Wahidin no.6 sebagai tempat ibadah umat buddha ini. Vihara ini diresmikan pada 1 Januari 1965 dengan nama Vihara Maha Dhammaloka. Vihara Maha Dhammaloka ini dikelola oleh Yayasan Buddha Canti yang diprakarsai oleh Bp. Poa Bing Swan, dan kawan kawan. Akibat kurangnya ruang pada Vihara ini, maka untuk mencari tempat yang lebih luas pada sekitar tahun tujuh puluhan. Namun, diputuskan untuk memperluas bangunan Vihara ini, Dhammasala yang baru ini walaupun belum sepenuhnya selesai tetapi sudah digunakan untuk tempat kegiatan keagamaan.
ADVERTISEMENT
Selagi itu, kegiatan Pabbajja Samanera Sementara pertama kali di Indonesia juga diadakan di Vihara Tanah Putih. Vihara tanah putih digunakan sebagai pusat kegiatan agama Buddha dan sekaligus tempat yang banyak menerima banyak tamu kehormatan yaitu bhikhu dari mancanegara yang berkunjung. Demikian juga upacara perayaan Waisak di Vihara Tanah Putih sejak tahun 1970 hingga pada awal tahun 1980-an yang selalu dihadiri oleh bhikkhu mancanegara.
Pada tahun 1980 semenjak YM. Khemasarano menetap di Vihara Tanah Putih, tercatat banyak para bhikkhu dan samanera serta anagarika yang berdiam sementara untuk memperdalam Dhamma. Mendiang YM. Khemasarano Thera yang merupakan kepala Vihara Tanah Putih pada era tahun 80-90an. Beliau telah berperan banyak dalam perkembangan Vihara Tanah Putih ini, tokoh lainnya yang turut serta berperan dalam Vihara Tanah Putih ini yaitu Bp. KB Soetrisno, yang merupakan room pandita aktif serta menjabat sebagai ketua yayasan Buddha Canti hingga akhir hayatnya.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini Vihara Tanah putih masih aktif digunakan untuk berbagai macam kegiatan keagamaan dan sering kali mengadakan agenda yang banyak membantu masyarakat, seperti bakti sosial yang diadakan pada 20 maret lalu. Kepala Vihara Tanah Putih saat ini adalah YM. Bhikkhu Cattamano Mahathera bersama Phandita Aggadhamo Warta sebagai wakil ketua Magabudhi Jawa tengah