news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ubah Persepsi Kebiasaan Malas

Nesti Meiviarani
Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga
Konten dari Pengguna
1 Juni 2022 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nesti Meiviarani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Malas melakukan kegiatan (sumber: istockphoto.com)
zoom-in-whitePerbesar
Malas melakukan kegiatan (sumber: istockphoto.com)
ADVERTISEMENT
Kita sebagai makhluk hidup sering kali merasakan malas, yang datang tiba – tiba tanpa direncanakan. Malas merupakan kondisi dimana yang semestinya dapat digunakan seseorang untuk mengerjakan suatu justru disia – siakan. Ketika rasa malas muncul sering kali, kita merasa kegiatan tersebut berat untuk diselesaikan dan pada akhirnya kita memilih untuk menundanya.
ADVERTISEMENT
Persepsi masyarakat terhadap makna malas sering juga disalahartikan. Beberapa orang menganggap rasa malas adalah moment ketika dirinya bisa menikmati waktu luang tanpa mengerjakan suatu hal apapun. Namun, faktanya malas yang sebenarnya mereka alami merupakan tindakan yang membuang – buang waktu yang semestinya dapat digunakan untuk tetap produktif.
Beberapa orang mungkin beranggapan bahwa, malas itu merupakan suatu kebiasaan buruk. Namun, sebenarnya malas bukannya suatu kebiasaan melainkan moment ketika motivasi seseorang hilang. Mengapa? Ketika kita akan melaksanakan suatu pekerjaan pasti membutuhkan motivasi, membutuhkan penyemangat untuk kita menyelesaikan kegiatan tersebut. Hal ini selaras dengan yang disampaikan publik figur Maudy Ayunda dalam chanel YouTubenya,
malas belajar (sumber: istockphoto.com)
Maka dari itu, malas tidak dapat disebut sebagai kebiasaan, sebab faktanya malas merupakan moment seseorang enggan mengeluarkan usaha atau energinya padahal mereka mampu untuk melakukannya. Selain itu, apabila disebut sebagai kebiasaan, malas merupakan keadaan yang relatif. Misalnya saja, ada orang yang enggan untuk berolahraga sehingga disebut pemalas dalam olahraga. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah orang tersebut tidak menempatkan olahraga dalam skala prioritasnya, sebab ada kegiatan lain yang berprioritas lebih tinggi. Tentunya dalam menentukan skala prioritas setiap individu itu berbeda – beda.
ADVERTISEMENT
Sebagian orang juga berpendapat bahwa malas itu erat kaitannya dengan gerak. Persepsi orang yang mengatakan kurang aktif bergerak merupakan malas dan sebagai pemicu timbulnya penyakit tidak dapat dibenarkan sepenuhnya. Sebab, alasan orang tersebut enggan atau jarang melakukan aktivitas fisik beragam. Misalnya saja, orang yang mempunyai kondisi fisik yang kurang optimal, apabila mereka terlalu banyak gerak menyebabkan penyakitnya kambuh atau yang lainnya. Setiap orang memiliki kebugaran berbeda-beda sehingga saat mereka tampak tidak produktif atau tidak aktif melakukan kegiatan fisik, tidak bisa serta merta disebut pemalas.
Dalam Journal of Education and Instruction dijelaskan bahwa, rasa malas dapat dihindari dengan memberi motivasi. Menurut James O, Whaittaker, motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan-keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk dalam bertingkah laku untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi tersebut dapat dari 2 arah yaitu motivasi dari dalam diri sendiri (instrinsik) dan motivasi dari lingkungan sekitar (ekstrinsik).
ADVERTISEMENT
Motivasi dapat datang dari adanya kemauan pribadi untuk meraih suatu impian, ingin membahagiakan keluarga dan orang tersayang, serta dapat pula dari kejadian masa lalu yang ingin diperbaiki. Melalui motivasi – motivasi dapat mendorong seseorang untuk tetap melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dengan tujuan cita – cita atau impiannya tercapai. Dengan motivasi kita juga dapat, menentukan atau membedakan kegiatan atau pekerjaan mana yang positif atau negatif untuk kemajuan diri sendiri.
Sehingga, malas bukan berarti kebiasaan melainkan keadaan ketika kehilangan motivasi. Supaya sumber daya manusia di Indonesia semakin maju dan berkembang, mari kita tingkatkan motivasi – motivasi positif untuk mendukung impian – impian cemerlang.
Referensi
Sahib, Abdul. 2020. Analisis Faktor Rendahnya Motivasi Belajar Mahasiswa. Journal of Education and Instructio, 3(1).
ADVERTISEMENT
Trifiana, Azelia. 2020. Malas Adalah Mitos, Bedah Fakta dan Cara Menghilangkannya. https://www.sehatq.com/artikel/malas-adalah-mitos-bedah-fakta-dan-cara-menghilangkannya (diakses, 1 Juni 2022)