Konten dari Pengguna

Gen Z: Ambisius atau Memaksakan Diri?

Nesya Mayelin
Pelajar SMA Citra Berkat
22 Januari 2025 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Nesya Mayelin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : pexels.com
ADVERTISEMENT
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang ambisius dan optimis, terutama dalam mencapai tujuan pribadi maupun profesional. Dorongan untuk meraih kesuksesan di usia muda sering kali dipengaruhi oleh tekanan sosial dan pengaruh media digital. Namun, ambisi ini kerap membuat mereka terjebak dalam sunk cost fallacy, yaitu kecenderungan untuk terus melanjutkan usaha atau investasi hanya karena telah mengorbankan waktu, uang, atau energi, meskipun hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan pengorbanan tersebut. Ambisi yang tidak disertai dengan evaluasi rasional dapat meningkatkan risiko pengambilan keputusan yang kurang efektif.
ADVERTISEMENT
Generasi Z sering menghadapi dilema sunk cost fallacy, terutama dalam pendidikan, karier, atau bahkan investasi finansial. Contohnya adalah ketika mereka tetap mempertahankan pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat atau tujuan jangka panjang hanya karena telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkannya. Di sisi lain, ambisi untuk "selalu berhasil" mendorong mereka untuk terus melanjutkan usaha yang sebenarnya sudah tidak produktif. Hal ini diperburuk oleh rasa takut akan kegagalan yang mendalam dan budaya "hustle" yang menekankan bahwa menyerah adalah kelemahan. Akibatnya, mereka sering kali mengabaikan sinyal bahwa pengorbanan lebih lanjut tidak akan membawa manfaat yang signifikan.
Media sosial juga memainkan peran penting dalam membentuk pola pikir Generasi Z. Paparan terhadap pencapaian orang lain di platform digital menciptakan tekanan sosial yang memperkuat rasa ambisius. Mereka cenderung merasa bahwa mereka harus terus maju untuk mengimbangi pencapaian orang lain, bahkan jika langkah tersebut tidak rasional. Ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari proyek yang merugikan sering kali menyebabkan stres, kelelahan, atau kerugian finansial. Penting bagi Generasi Z untuk mengembangkan kemampuan evaluasi kritis dan literasi keputusan agar tidak terjebak dalam pola sunk cost fallacy. Hubungan antara ambisiusitas dan sunk cost fallacy, Generasi Z dapat belajar untuk mengelola ambisi mereka secara lebih bijaksana. Mengidentifikasi kapan harus melanjutkan atau berhenti adalah keterampilan penting yang dapat membantu mereka menghindari pengambilan keputusan yang merugikan. mereka tidak hanya mampu mencapai tujuan dengan efisien tetapi juga menjaga kesejahteraan mental dan emosional mereka di tengah tekanan yang ada.
ADVERTISEMENT