Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Window Shopping: Gengsi Terbesar Gen Z
23 Januari 2025 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Nesya Mayelin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Window Shopping adalah keadaan ketika seseorang datang ke sebuah toko hanya untuk melihat-lihat tanpa membeli apapun. Menurut sebagian orang, hal tersebut merupakan hal janggal atau aneh. Pada faktanya, window shopping merupakan hal yang normal.
ADVERTISEMENT
Ketika kita merasa barang yang kita lihat menarik, tentu kita akan memiliki beberapa pertimbangan untuk membeli barang tersebut. Entah itu dari segi harga, kebutuhan atau keinginan, warna, dan lain-lain. Lagipula, window shopping tidak akan merugikan diri kita ataupun pihak toko. Berbeda halnya dengan ketika kita tidak ingin membeli, namun sudah mencoba banyak sekali pilihan hingga pihak toko sudah mengeluarkan berbagai pilihan warna atau ukuran.
Pada 2 tahun belakangan, rata-rata target pasar merupakan gen Z karena minat gen Z yang tidak terbatas. Di sisi lain, gen Z terkesan memiliki gengsi yang tinggi, sering membeli barang karena brand besar hingga tidak enak menolak penawaran dari penjual.
Window shopping bagi gen Z adalah sebuah dosa besar. Mereka yang hobi datang ke bazar ataupun pop up store, seringkali merasa gengsi jika pulang tanpa membawa banyak tentengan belanjaan. Mereka memiliki mindset bahwa mereka telah membuang waktu dan tenaga untuk pergi ke event tersebut dan akan sangat disayangkan jika mereka tidak membeli apapun.
ADVERTISEMENT
Pada faktanya, dengan hal tersebut, terdapat beberapa hal positif yaitu :
1. Dapat lebih menghemat pengeluaran.
2. Dapat mengalokasikan dana kepada suatu hal yang lebih penting.
3. Tidak membiasakan diri untuk konsumtif.
4. Tidak menambah hutang di kartu kredit.
5. Memiliki waktu untuk mencari alternatif atau barang lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan, selera dan budget.
Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa window shopping sebetulnya merupakan langkah bijak dalam mengelola keuangan pribadi. Oleh karena itu, tidak perlu merasa bersalah ketika melakukan window shopping.