Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Politisi PKB Jombang: Pemuda Harus Kreatif dan Menjadi Penggerak Perubahan
27 Oktober 2017 19:40 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari News PKB Jombang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
News PKB Jombang – Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober setiap tahunnya harus menjadi momentum penting untuk para pemuda di tanah air.
ADVERTISEMENT
Pada momen itu pemuda setidaknya dapat merefleksi diri terkait peran dan tugas pemuda dalam mengisi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.
Demikian dikatakan salah seorang politisi PKB Jombang Kartiyono. Dalam mengisi kemajuan bangsa dan negara, menurutnya pemuda harus kreatif dan menjadi motor penggerak perubahan.
“Pemuda tidak boleh menggantungkan nasib bangsa ini dengan hanya menerima keadaan. Pemuda harus kreatif serta menjadi motor penggerak perubahan,” ujarnya, Jumat (27/10/2017).
Ketua F-PKB DPRD Jombang ini menyatakan, sudah saatnya yang muda ambil peran dalam membangun dan memajukan bangsa serta mengawal kemerdekaan ini dengan karya-karyanya. “Saatnya yang muda ambil peran sebagai wujud kepedulian, kalau tidak sekarang, kapan lagi,” jelasnya.Disamping itu, anggota Komisi A DPRD Jombang ini mengatakan, pemuda tidak lagi menyoal soal keberagaman yang sudah niscaya di Indonesia. Spirit sumpah pemuda, lanjutnya, adalah saling menghargai keberagaman itu dengan semangat persatuan dan kebersamaan.“Yang terpenting adalah kita sebagai warga bangsa adalah satu jiwa, jiwa merah putih, darah merah putih di bawah panji Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sekelumit Sejarah Lahirnya Hari Sumpah Pemuda
Kartiyono menyebutnya, Sumpah Pemuda adalah sebuah peristiwa penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Dimana saat masa pergerakan nasional masih belum sepenuhnya nusantara ini bersatu, sehingga sekelompok pemuda intelektual bangsa saat itu menggalang kekuatan menyatukan persepsi kebangsaanya.
“Saat itu masih terdiri atas kelompok-kelompok, seperti Young Java, Young Ambon, young Batak dan seterusnya. Dari Sabang sampai Merauke akhirnya merumuskan sebuah ikrar untuk menyatukan visi kebangsaan yang akhirnya kita kenang sebagai peristiwa Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928,” ulas Kartiyono.
Sejak saat itulah, imbuh Ketua DKC Garda Bangsa Jombang ini, semangat persatuan bangsa yang dipelopori para pemuda berkobar. Semangat persatuan itu juga menjelma menjadi sebuah kekuatan dahsyat untuk menghadapi segala bentuk tantangan, tak terkecuali melawan kekuatan penjajah kolonial di bumi pertiwi ini.
ADVERTISEMENT
“Maka dengan pekik persatuan, ikrar Sumpah Pemuda pun dikumandangkan,” paparnya.Sebab ikrar Sumpah Pemuda itu pula, kata Kartiyono, semua bangsa di seantero nusantara bersatu padu antar suku, agama dan ras bertekad mengantar bangsa ini ke pintu gerbang kemerdekaan. (sul)
sumber: http://www.newspkbjombang.com/politisi-pkb-jombang-pemuda-harus-kreatif-dan-menjadi-penggerak-perubahan/