Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Agribisnis IPB Gelar Lokakarya Mini Kurikulum Agribusiness Employee Challenge
22 Juni 2023 9:21 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Program Studi (Prodi) S1 Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menyelenggarakan acara Lokakarya Mini Kurikulum Agribusiness Employee Challenge SC (magang) dalam rangka implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) di Hotel Grand Savero, Bogor, belum lama ini. Tema yang diangkat pada lokakarya ini adalah ‘Sinergitas Kompetensi Lulusan S1 Agribisnis dengan Kebutuhan Industri Melalui Kegiatan Magang’.
ADVERTISEMENT
Salah satu tujuan lokakarya ini adalah untuk membantu akselerasi kelulusan tepat waktu dengan masa tunggu kerja yang semakin pendek. Acara ini dihadiri oleh empat narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Dr Ferry Priyadi Yastono selaku Vice President (VP) Layanan Strategis Sumber Daya Manusia (SDM) PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ali Chandra selaku Asisten Manajer Operasional Sungai Budi Group, Freddy Reynaldo selaku Corporate Engagement PT East West Seed Indonesia dan Dr (HC) Muhammad Gunung Soetopo selaku Chief Executive Officer (CEO) Sabila Farm.
“Agribusiness Employee Challenge ini berfokus pada pemaparan konsep magang Prodi S1 Agribisnis dalam rangka PKKM berdasarkan perspektif kampus dan mitra dunia usaha dunia industri (DUDI). Dalam kegiatan ini sekaligus dilakukan pemetaan bersama mengenai aktivitas magang, termasuk tugas pokok dan fungsi serta hak dan kewajiban mahasiswa selama magang,” ujar Dr Bayu Krisnamurthi, dosen IPB University dari Departemen Agribisnis.
ADVERTISEMENT
Dalam lokakarya ini, mahasiswa akan ditempatkan di perusahaan-perusahaan terkemuka di sektor agribisnis, seperti perusahaan gula, industri tapioka dan benih sayuran. Mereka akan terlibat dalam berbagai aktivitas dan menerima pelatihan langsung dari para profesional di industri ini.
“Lokakarya Mini Kurikulum Agribusiness Employee Challenge memberikan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka dalam industri agribisnis. Melalui program magang ini, kami berharap dapat melahirkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi nyata dalam memajukan sektor agribisnis di Indonesia,” tuturnya.
Dr Bayu Krisnamurthi juga menekankan pentingnya pengembangan business mindset yang kuat. Mahasiswa akan diajarkan untuk memahami bahwa semua aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan harus menghasilkan nilai tambah dan berdampak pada penerimaan serta biaya perusahaan. “Mereka akan belajar melihat bisnis secara realistis dan mengembangkan pemikiran kritis terkait aspek keuangan dalam konteks agribisnis,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Dr Bayu, mahasiswa juga akan terlibat dalam aktivitas yang menuntut ketelitian dan rincian yang komprehensif. Mereka akan diajarkan untuk peka terhadap detail-detail penting dan mengikuti standar operasional yang ketat serta memahami pentingnya menjaga kualitas dalam setiap aspek kerja di industri agribisnis.
“Program magang ini juga menekankan pentingnya membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Mahasiswa belajar bagaimana berinteraksi dengan berbagai pihak dalam perusahaan, termasuk rekan kerja, manajemen dan petani. Kemampuan berkomunikasi dan memahami kebutuhan orang lain menjadi keterampilan yang sangat penting dalam industri ini,” imbuhnya.
Selama magang, mahasiswa akan menghadapi berbagai tantangan dalam proses produksi di industri agribisnis. Mereka nantinya diajarkan menggunakan pemikiran kritis untuk mendefinisikan masalah dan merumuskan solusi yang efektif. Sikap rendah hati, menghargai upaya perusahaan dalam mengatasi masalah dan kemampuan berkontribusi secara positif yang ditekankan dalam program ini.
ADVERTISEMENT
“Di samping itu, mahasiswa juga dilatih keterampilan storytelling yang kuat. Mereka belajar mengkomunikasikan pengalaman dan pembelajaran mereka melalui foto, video dan media digital lainnya. Namun, penting untuk mencatat bahwa informasi perusahaan harus dikeluarkan dengan izin yang sesuai, sehingga integritas perusahaan tetap terjaga,” sebut dia.
Dalam program magang ini, mahasiswa juga diharapkan dapat mencapai 80 persen dari pembelajaran yang diperlukan untuk memahami industri agribisnis. Mereka diharapkan memiliki pemahaman mendalam tentang bisnis, keterampilan teknis yang diperlukan, serta kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam menyelesaikan masalah.
Sementara, Dr Ferry Priyadi Yustono menyampaikan pentingnya persiapan karyawan yang jujur, dapat dipercaya, berkomitmen, memiliki keterampilan problem solving, serta menghargai orang lain. "PT RNI sebagai holding pangan yang memiliki anak perusahaan dan perusahaan gula di Yogyakarta siap mendukung inisiatif seperti Lokakarya Mini Kurikulum Agribusiness Employee Challenge,” tutup dia. (NA/Rz)
ADVERTISEMENT