Alumnus IPB Berhasil Buka Potensi Sumber Daya Perikanan Indonesia

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
6 Maret 2023 11:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Alumnus IPB Berhasil Buka Potensi Sumber Daya Perikanan Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Alumnus IPB Berhasil Buka Potensi Sumber Daya Perikanan Indonesia
ADVERTISEMENT
Bayu Mukti Anggara, alumnus Departemen Teknologi Hasil Perairan (THP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University sekaligus CEO dan Founder FishLog, membahas terkait startup perikanan miliknya dalam sebuah podcast bersama Paulo J, Senior Content Strategist dari Insignia Ventures Partners, (1/3).
ADVERTISEMENT
Bayu mengungkapkan bahwa FishLog telah mendapatkan berbagai pencapaian dan arah bisnis yang jelas. FishLog telah tersebar di 50 lokasi di seluruh Indonesia dengan kapasitas sejumlah 20,000 metrik ton inventori ikan di cold storage mitra FishLog.
“Sebagai upaya mendukung stakeholder perikanan, FishLog juga menyediakan layanan financing yang pada tahun 2022 telah menyalurkan sejumlah $3 Juta USD kepada para nelayan melalui pihak ketiga mitra financing FishLog. Produk layanan FishLog lainnya yang telah beroperasi adalah Business to Business (B2B) Marketplace yang dapat diakses melalui marketplace.fishlog.co.id,” jelasnya.
Ia menambahkan, FishLog B2B Marketplace merupakan platform digital untuk aktivitas jual beli yang dapat dimanfaatkan oleh mitra FishLog. Di dalam platform tersebut, tersedia katalog ikan yang mencakup informasi terkait jenis ikan, jumlah, lokasi hingga biaya yang negotiable. FishLog kini mengelola kurang lebih 3000 metrik ton inventori ikan melalui platform tersebut.
ADVERTISEMENT
“Market industri perikanan dapat dibagi menjadi dua, yaitu macro dan micro. Di ranah macro, perikanan merupakan salah satu produk yang masuk ke dalam rantai pasok global. Indonesia sendiri kerap melakukan ekspor produk perikanan dengan setara $6 miliar USD per tahun dengan negara tujuan terbesar yaitu Amerika Serikat, Cina, dan Jepang. Kami melihat bahwa Indonesia akan terus berkembang dalam kemampuan ekspor perikanan ke depan,” jelas Bayu.
Pada tahap micro, imbuhnya, perlu adanya solusi atas permasalahan yang dialami oleh para nelayan dengan pendekatan bottom up. FishLog melihat bahwa harga ikan di hulu (supply) sangat rendah, dibandingkan di hilir (demand), karena banyaknya middleman dalam rantai pasok perikanan.
“Oleh karena itu, kita perlu membangun standar baru untuk harga produk perikanan. Dari sudut pandang FishLog, kami berupaya dengan membangun FishLog Quality Center. Dengan platform dan kemitraan kami dengan pemilik cold storage, kami dapat menghubungkan inventori ikan dari satu daerah ke daerah lain. Strategi kami adalah men-supply ikan dari daerah dengan stok ikan berlebih ke daerah dengan stok ikan kurang sehingga setiap mitra cold storage di seluruh Indonesia terus memiliki stok ikan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2023 lalu, katanya, FishLog merilis Impact Report 2022 ke publik. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan mitra, stakeholder perikanan dan juga pembeli.
“Kami ingin terus meningkatkan distribusi perikanan ke seluruh Indonesia dan ekspor. Oleh karena itu, Impact Report ini sangat penting bagi kami. Kami ingin menunjukkan bahwa industri perikanan Indonesia berkelanjutan dan berpotensi besar ke depan.” ujar Bayu. (*/Zul)