Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alumnus IPB University Bekali 150 Pemuda Yogyakarta Cegah Bullying
5 Mei 2025 15:19 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perundungan atau bullying merupakan masalah serius, apalagi saat ini masih banyak kasus perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, tercatat 22 orang anak yang menjadi korban kekerasan di sekolah pada tahun 2024.
Alumnus IPB University, Rico Juni Artanto mengajak 150 pemuda di Yogyakarta sebagai relawan untuk mengikuti sesi training board game Buddy Pekerti®.
“Kami senantiasa semangat untuk terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya membuka akses relawan untuk bersama sama turun melakukan pencegahan perundungan,” ungkap Rico saat acara yang berlokasi di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK), Yogyakarta, Sabtu (3/5).
Penggagas Buddy Pekerti® dan gerakan #1MYouthsStopBullying itu menambahkan, para pemuda relawan yang hadir pada sesi ini mendapatkan sesi edukasi tentang situasi bullying saat ini.
ADVERTISEMENT
“Mereka juga mengikuti sesi teknik coaching, dilanjutkan dengan role play atau bermain peran menggunakan media board game Buddy Pekerti®,” imbuh Co-Founder Ruber Innovation Lab itu.
Peserta yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa menyimulasikan diri menjadi sosok fasilitator yang akan membantu siswa-siswi di sekolah dalam mencegah tindakan bullying, menguatkan gerakan #1MYouthsStopBullying.
Setelah peserta mendapatkan sesi training, peserta akan mengikuti program roadshow kolaborasi dengan sekolah-sekolah yang ada di Yogyakarta untuk melakukan sosialisasi sekaligus praktik bermain Buddy Pekerti® di lingkungan sekolah.
“Saya tersentuh dengan sesi role play Buddy Pekerti® hari ini karena bisa bercerita pada orang baru yang saya kenal, tapi menariknya malah bisa sangat mendalam. Ini jadi bekal saya untuk banyak mendengar dan bekal jadi fasilitator bersama adik-adik siswa nantinya,” kata Dinda Ghaitsa Zahira, salah satu peserta sekaligus Founder Zea Crochet.
ADVERTISEMENT
Program penguatan anti-bullying ini diselenggarakan dalam waktu tiga bulan ke depan. Peserta juga akan mendapatkan sesi mentoring oleh pakar dan praktik lapangan ke sekolah-sekolah Yogyakarta yang akan diselenggarakan dalam periode Mei sampai Juli 2025. (*/Rz)