Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Alumnus IPB University Berbagi Kisah Menekuni Bisnis Pestisida Adjuvant
17 November 2020 11:14 WIB
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Namanya Kukuh Roxa Putra, alumnus IPB University dari Departemen Agronomi dan Hortikultura dan saat ini menjadi CEO PT Pandawa Agri Indonesia. Sebagai alumnus yang menekuni dunia bisnis, ia diundang menjadi narasumber dalam Alumni Insight dengan tema Proud To Be a Member of IPB University, 13/11.
ADVERTISEMENT
Dalam agenda tersebut, Kukuh Roxa berbagi pengalaman bersama dua temannya dalam membangun start up di bidang agrochemical. Ia menyampaikan bahwa ia memulai bisnis tanpa sengaja. Bisnisnya tersebut bermula dari sebuah acara festival tanaman yang ia dan kawan-kawannya gelar saat masih duduk di bangku kuliah. Festival tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta. Dengan kerugian tersebut, panitia harus mencari ganti dengan melakukan dana usaha (danus).
“Kami melaksanakan danus dengan menjual donat dan lain-lain, tapi hal tersebut dirasa lama untuk bisa mendapatkan target keuntungan untuk bisa membayar hutang. Sehingga kami bertiga memberanikan diri ke fakultas, menawarkan diri untuk mengerjakan proyek laboratorium, kemudian upahnya dialokasikan untuk menutupi kerugian acara,” ujar Kukuh.
ADVERTISEMENT
Namun setelah dijalani, mereka bertiga justru menikmati pekerjaannya dan memutuskan untuk tetap bekerja di sana meskipun kerugian acara telah berhasil diganti. Bekerja sebagai tim penguji pestisida dan pupuk sebelum diedarkan di pasaran, Kukuh dan teman-temannya ini mendapat banyak ilmu serta pengalaman. Setelah lulus, Kukuh mengajak kedua temannya untuk mencoba mengawali bisnis bidang pertanian di Banyuwangi.
“Tantangan pertama di Banyuwangi adalah menyelesaikan masalah padi di sana. Tahun 2011 memulai produksi beras merah, sekarang beras merah kami sudah sampai Eropa. Tahun 2012, produksi pertama mendampingi para petani menghasilkan beras organik,” kenang Kukuh.
Di tahun 2012, Kukuh Roxa dan timnya dianugerahi penghargaan sebagai Asian Social Entrepreneur 2012 oleh LGT Venture Philantrophy. Satu tahun setelahnya, yakni 2013 Kukuh dan teman-temannya memulai produksi benih padi IPB 4S, dan kini menjadi produsen terbesar untuk tipe ini.
ADVERTISEMENT
“Tahun 2014 menjadi awal berdirinya PT Pandawa Agri Indonesia dengan produk andalan adjuvant pesticides yaitu pestisida organik untuk mengurangi pestisida kimia agar lebih hemat dari sisi ekonomi dan lebih aman untuk lingkungan,”ujar Kukuh.
Pestisida Adjuvant memiliki klaim mampu mengurangi dosis pupuk kimia hingga 50 persen. Pestisida ini dibuat dari bahan organik lokal yang aman dan tidak beracun. Bahkan Pestisida Adjuvant diklaim mampu meningkatkan efisiensi biaya sebesar 10 hingga 40 persen.
“Dari 2014 hingga 2020, PT Pandawa berhasil menghemat pemakaian perstisida hingga 910.000 liter yang setara dengan USD 1.110.440,” katanya.
Pada kesempatan ini juga Kukuh menyampaikan beberapa wejangan kepada adik-adik kelasnya untuk tidak tergoda dengan kesuksesan instan namun menghancurkan integritas kita.
ADVERTISEMENT
“Sebagai alumnus IPB University, saya tekankan bahwa bisnis tidak sekedar keuntungan, tetapi bagaimana cara menjalankan bisnis yang maju namun tidak merusak lingkungan, bahkan kalau bisa membuat lingkungan lebih baik. Di IPB University kita memiliki dasar pengetahuan yang luas,” pungkasnya (SWP/RA)
Keyword : Adjuvant, Pestisida, Pandawa, Agrochemical, pestisida organik, alumni IPB
Kategori: SDGs-15, SDGs-12, SDGs-9