Konten dari Pengguna

Bangun Budaya Cinta Baca, Dosen IPB Bentuk Program Taman Baca dan Mendongeng

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
7 Mei 2024 8:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Bangun Budaya Cinta Baca, Dosen IPB Bentuk Program Taman Baca dan Mendongeng
zoom-in-whitePerbesar
Bangun Budaya Cinta Baca, Dosen IPB Bentuk Program Taman Baca dan Mendongeng
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan budaya cinta baca anak, remaja dan para ibu di Kampung Ciherang, Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Guru Besar IPB University, Prof Euis Sunarti, membentuk program Taman Baca dan Mendongeng. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan dari program Kampung Ramah Keluarga dalam program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam).
ADVERTISEMENT
Model Kampung Ramah Keluarga merupakan salah satu inovasi sosial IPB University yang dikembangkan Prof Euis Sunarti, dosen Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, yang masih membutuhkan pengayaan dan penguatan dalam implementasinya.
“Taman Baca dipilih sebagai paket generik program Kampung Ramah Keluarg karena akan selalu dibutuhkan, apalagi dalam menghadapi masalah penggunaan gadget pada anak-anak,” ujar Prof Euis.
Di Kampung Ciherang, ia menemukan anak-anak yang masih tertinggal kemampuan bacanya. Taman Baca yang digagasnya diharapkan menjadi pendorong bagi orang tua dan anak-anak untuk meningkatkan kemampuan bacanya.
“Membaca merupakan aktivitas penting untuk meningkatkan pengetahuan, sebagai dasar pembentukan persepsi, sikap, dan tindakan positif. Bangun cinta baca juga dapat didorong melalui aktivitas bercerita dan mendongeng, terutama kepada anak-anak,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
Taman Baca sebagai salah satu program Dosen Pulang Kampung telah memfasilitasi penyediaan buku-buku bermutu bagi anak, remaja, dan ibu-ibu di Kampung Ciherang, Desa Ciherang, Kecamatan Dramaga. Anak-anak, ibu-ibu, juga pengurus RW dan RT sangat antusias menyambut kegiatan ini.
Prof Euis menyebutkan, salah satu target dari kegiatan ini adalah memfasilitasi beberapa orang dari remaja dan atau orang dewasa lainnya (ibu-ibu dan bapak-bapak) yang menjadi relawan dalam pengelolaan Taman Baca sebagai pendongeng dan pengelolaan buku-buku. Hal itu agar program ini dapat memberi manfaat luas dan bahkan dapat dijaga keberlanjutannya. (*/Rz)