Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
BNPB Gandeng IPB Lanjutkan Pendampingan Ekonomi Korban Bencana Longsor Sukabumi
4 Juni 2021 9:01 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menggandeng Pusat Studi Bencana (PSB) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University untuk melakukan pembinaan pendampingan ekonomi pada masyarakat terdampak bencana. Terutama pada korban bencana alam longsor pada tahun 2018 di Dusun Cimapag, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan kontrak kegiatan pembinaan pendampingan ekonomi pada tahun anggaran 2021 di Gedung PKSPL Kampus IPB Baranangsiang, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumberdaya BNPB, Dr Yolak Dalimunthe, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan pendampingan ekonomi di tahun sebelumnya.
“Ini adalah upaya kami untuk memulihkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah pascabencana khususnya di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi. Program tersebut berfokus kepada pengembangan gula aren, kapulaga dan kerajinan tangan yang berasal dari bambu dan limbah kayu,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Dr Syamsul B Agus, Sekretaris PSB IPB University hadir bersama tim kegiatan. Menurutnya, kegiatan pendampingan ini bermanfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi kejadian bencana longsor dalam upaya peningkatan kesejahteraannya.
“Di sisi lain, kegiatan ini bisa dimanfaatkan mahasiswa yang akan melakukan penelitian, Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau kegiatan pengabdian lainnya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dr Yonvitner, Kepala PKSPL IPB University sekaligus Ketua Tim Pelaksana Kegiatan menambahkan bahwa untuk menjaga kesinambungan kegiatan, perlu untuk tetap bersinergi dengan pihak desa. Khususnya dengan menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan juga legalisasi kelompok usaha masyarakat binaan.
“Sehingga kegiataan akan berkelanjutan dan masyarakat dapat benar-benar mandiri. Secara garis besar, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas kelompok usaha masyarakat, jejaring pemasaran dan sinergi antara Pemda Kabupaten Sukabumi terkait serta stakeholder lainnya,” imbuhnya.
Pada penandatangan kontrak ini, hadir Rifki Aldi Ramadhani, Raden Eliasar Prabowo Tjahjono dan Delta Yova Dwi Infrawan dari PSB LPPM IPB University . (**/Zul)