Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
CTSS IPB Jadi Tuan Rumah IUCN SSC Indonesia Species Specialist Group
14 April 2023 9:06 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University menjadi tuan rumah dan sekretariat International Union for Conservation of Nature- Species Survival Commission (IUCN SSC) Indonesia Species Specialist Group (IdSSG).
ADVERTISEMENT
Dr Mirza Dikari Kusrini, Co-Chair IdSSG sekaligus Fellows CTSS IPB University menerangkan, IdSSG merupakan salah satu spesialis grup yang berada di bawah Species Survival Commission IUCN. Ia menerangkan, grup tersebut terdiri dari orang-orang yang menjadi volunteer terdidik. Tim ini mencoba melakukan dan menganalisis mengenai status kehidupan liar serta merencanakan supaya pengelolaan kehidupan liar yang lebih baik.
“Di bawah Species Survival Commission ini ada banyak sekali spesialis grup. Ada yang berdasarkan takson seperti amphibian specialist group, snake specialist group, orchid specialist group, tetapi ada yang baru yaitu national specialist group,” kata Dr Mirza Dikari Kusrini, dosen IPB University dari Fakultas Kehutanan dan Lingkungan.
Ia melanjutkan bahwa organisasi tersebut bersifat cair karena lebih kepada jaringan. Dengan demikian, selain belajar, tim juga dapat melakukan asesmen terkait status keterancaman dari kehidupan liar yang dikenal sebagai redlist assessment.
ADVERTISEMENT
Sebagai specialist group yang baru, Dr Mirza bersama tim membuka peluang yang sebesar-besarnya bagi masyarakat maupun ahli dan peneliti untuk menjadi anggota. Ia berharap, keberadaan IdSSG akan menjadi wadah yang bisa mengangkat peneliti dan pemerhati serta aktivis di bidang konservasi kehidupan liar di kancah global.
“Jadi ke depan kami ingin ada capacity building maupun training yang berhubungan dengan tools-tools yang digunakan oleh IUCN untuk menganalisis kehidupan liar, seperti membuat redlist, ataupun konservasi suatu jenis,” katanya.
Ke depannya, kata dia, pihaknya akan melakukan training serupa sehingga bisa melakukan asesmen sendiri dan tidak bergantung pada asesmen dari orang-orang luar negeri.
Dalam kesempatan berbeda, Prof Damayanti Buchori, Kepala CTSS IPB University mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah memprakarsai IdSSG. Ungkapan terima kasih juga disampaikannya untuk Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang telah mensupport sehingga CTSS IPB University menjadi sekretariat IdSSG.
ADVERTISEMENT
“Bagi kami, ini merupakan kehormatan yang luar biasa karena pertama kali ini ada spesialis grup di tingkat nasional dan CTSS IPB University sebagai sekretariat,” kata Prof Damayanti Buchori.
Prof Damayanti menyebut, posisi ini cocok dengan CTSS IPB University sebagai pusat kajian yang memfokuskan diri pada isu-isu keberlanjutan. “Kita semua sangat paham betapa pentingnya spesies bagi keberlanjutan kehidupan ini,” katanya.
Ia berharap, ke depan CTSS dapat berkontribusi bersama IdSSG dalam upaya konservasi spesies di Indonesia dan dunia. “Semoga bisa saling membantu dan menjalankan sustainability ini bersama-sama,” pungkas Prof Damayanti Buchori. (*/Rz)