Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Departemen TMB IPB University Gelar Summer Course 2024 Smart Agriculture
13 November 2024 10:22 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Departemen Teknik Mesin dan Biosistem (TMB), Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University sukses menyelenggarakan The 7th Summer Course 2024 bertajuk “Smart Agriculture for Sustainable Food and Bioenergy Production”. Program ini berlangsung selama sepekan (4-11/11), diikuti oleh 20 peserta dari tiga negara, yaitu Prancis, Filipina, dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Summer course ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep pertanian cerdas/smart agriculture dengan fokus pada inovasi teknologi yang mendukung produksi pangan dan bioenergi yang berkelanjutan. Acara dibuka oleh Dr Edy Hartulistiyoso, Ketua Departemen TMB IPB University yang berharap peserta dapat mengambil ilmu dari kegiatan ini dan menerapkannya di tempat asal mereka untuk mendukung ketahanan pangan dan energi yang berkelanjutan.
Lilis Sucahyo, STP, MSi selaku koordinator program menyampaikan, kegiatan ini merupakan sarana pembelajaran mahasiswa terkait dengan teknologi dan inovasi dalam bidang smart agriculture yang sangat penting dalam menghadapi tantangan global terhadap ketahanan pangan dan energi. “Kami berharap ilmu yang diperoleh dapat meningkatkan wawasan dan kepedulian para peserta terhadap isu pangan dan energi yang berkelanjutan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk memfasilitasi interaksi dan kerja sama selama berlangsungnya program. Pada hari pertama, peserta mendapatkan kuliah yang disampaikan oleh Prof Kudang Boro Seminar dan Dr Lenny Saulia. Peserta juga mengikuti campus tour IPB yang meliputi kunjungan ke Museum dan Galeri IPB Future, Danau SDGs, dan Taman Inovasi.
“Penerapan pertanian presisi dapat membantu mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan hasil produksi secara signifikan, sambil tetap menjaga keberlanjutan lingkungan,” papar Prof Kudang dalam materinya.
Pada hari kedua, program berlanjut dengan materi tentang penerapan IoT dalam produksi tanaman di plant factory oleh Dr Slamet Widodo, serta pemanfaatan drone dan satelit untuk produksi pertanian berkelanjutan oleh Dr Liyantono. Dr Leopold O Nelwan juga memberikan materi terkait teknologi energi surya dan fotovoltaik untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Para peserta juga berkesempatan mengunjungi fasilitas riset Center for Plant Phenotyping and Controlled Environment Agriculture (CPP-CEA) untuk melihat langsung peran teknologi dalam mengawasi dan mengendalikan berbagai aspek lingkungan pertanian secara lebih efisien.
Selanjutnya, pada hari ketiga, peserta melakukan kunjungan ke Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University untuk mengenal teknologi greenhouse dan hidroponik bersama Prof Herry Hartulistiyoso. Di sini, mereka diperkenalkan drone multispektral untuk memetakan kondisi tanaman secara mendetail, drone thermal untuk mendeteksi suhu lahan dan kondisi kesehatan tanaman, serta drone sprayer untuk penyemprotan pestisida atau pupuk secara presisi. Sesi ini menjadi salah satu pengalaman yang paling menarik bagi peserta.
Pada hari keempat, peserta summer course mendapatkan kuliah dan praktik langsung bersama Dr Muhamad Yulianto mengenai pemanfaatan biomassa sebagai pembangkit listrik dengan teknologi siklus rankine. Mereka juga berkunjung ke Science and Techno Park (STP) IPB University untuk menyaksikan berbagai tenant dan inovasi-inovasi IPB University dalam bidang pertanian maju.
ADVERTISEMENT
Memasuki hari terakhir, perhatian peserta diarahkan pada penggunaan biomassa untuk pangan dan bioenergi yang dapat dimanfaatkan dalam pertanian. Kuliah disampaikan oleh Dr Nanik Purwanti. Selanjutnya, peserta belajar tentang pembuatan sabun dan lilin dari limbah minyak jelantah, biodiesel dari minyak sawit oleh Dr Dyah Wulandani serta produksi biopellet dan biobriquette sebagai sumber bioenergi oleh Ir Sri Endah Agustina.
Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan ke PT SWEN IT Inovasi untuk mempelajari teknologi biogas dari limbah peternakan yang relevan untuk pertanian dan peternakan berkelanjutan.
"Kami belajar banyak di sini, khususnya tentang pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan. Saya berharap dapat membawa pulang pengalaman ini dan mengembangkannya pada masa mendatang," ungkap salah seorang peserta dari Filipina.
ADVERTISEMENT
Peserta asal Indonesia juga turut mengapresiasi program ini. "Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini dan siap untuk berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi melalui pertanian cerdas," ujarnya.
Acara diakhiri dengan closing ceremony oleh Dr Edy Hartulistiyoso. Dalam pidato penutupnya, ia menyampaikan harapannya agar summer course ini dapat terus berlangsung dan berkembang di masa mendatang dengan cakupan negara dan peserta yang lebih luas.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk membangun kolaborasi internasional yang berkelanjutan. Melalui program ini, Departemen TMB IPB University berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mendukung program-program inovatif demi tercapainya ketahanan pangan dan bioenergi yang berkelanjutan di tingkat global,” pungkasnya. (*/Rz)