Dokter TNI AD Tempuh S3 di IPB, Temukan Sel Punca Untuk Terapi Jantung

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
14 Maret 2019 9:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dr. Agus Harsoyo, SpJP(K) Mahasiswa S3 IPB
zoom-in-whitePerbesar
dr. Agus Harsoyo, SpJP(K) Mahasiswa S3 IPB
ADVERTISEMENT
Dalam waktu kurang dari tujuh tahun, Indonesia akan memiliki obat yang bisa menggantikan terapi pacu jantung tetap. Metode pengobatan ini ditemukan oleh dr. Agus Harsoyo, SpJP(K), mahasiswa program doktoral Institut Pertanian Bogor (IPB). Dokter sekaligus anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat berpangkat kolonel CKM ini akan melangsungkan Sidang Promosi Doktoralnya di Ruang Sidang Sekolah Pascasarjana, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu (13/03/2019).
ADVERTISEMENT
Melalui riset berjudul Diferensiasi dan Identifikasi Kardiomiosit serta Sel Listrik Jantung Koneksin Asal Sel Punca Mesenkimal Sumsum Tulang Macaca nemestria, dr. Agus Harsoyo menemukan sel punca mesenkimal yang akan menggantikan terapi pacu jantung tetap pada blok hantaran listrik nodus atriventrikuler total.
“Organ-organ tubuh manusia akan mengalami penurunan fungsi seiring dengan pertambahan usia, begitu juga dengan bagian pencetusan dan penghantaran listrik yang ada di jantung. Selain faktor usia, kami juga sering menemukan kasus sudden infant dead (kematian bayi mendadak) karena ada masalah di bagian penghantar listrik pada jantung bayi tersebut karena proses mutasi gen pada koneksin 40 dan kanal ion Natrium di ekstrasel, ujarnya.
dr. Agus Harsoyo membuat sel punca khusus untuk kardiomiosit dan sel listrik jantung koneksin 40 dan 43 di dalam sumur biakan kultur. Dengan menggunakan dana yang terbatas, dr. Agus Harsoyo melakukan riset dasar pre klinik untuk pengobatan blok nodus atriventrikuler total menggunakan sel punca mesenkimal dengan membuat model hewan coba mulai pembuatan sel punca mesenkimal sumsum tulang, blok listrik jantung nodus atrioventrikel total, pengobatan menggunakan sel punca pada blok nodus atrioventrikel total, pada monyet ekor panjang dan beruk. Pada tahun keempat dari roadmap penelitiannya, dr. Agus Harsoyo akan melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Jantung dan Vaskuler Harapan Kita untuk penerapan metode ini pada manusia.
ADVERTISEMENT
“Riset saya melalui sumur kultur sel itu, sudah bisa membuktikan bahwa dari aspirasi sumsum tulang monyet ekor pendek/ Beruk terbukti bahwa terdapat sel koneksin 40 dan 43 yang berperan sebagai pencetus dan penghantaran listrik jantung. Sel koneksin ini ditemukan secara in vitro. Ke depan, temuan ini akan menggantikan standar terapi, yang notabene lebih mahal.
Kalau stakeholder kita bisa produksi massal sel punca mesenkimal maka dunia kedokteran dan rakyat Indonesia akan sangat terbantu. Maunya kita kan sangat efisien, meskipun punya asuransi swasta, akses pengobatan terapi pacu jantung tetap ini masih mahal (bisa sampai ratusan juta rupiah) dan menimbulkan komplikasi gagal jantung,” terangnya.
Dokter subspesialis jantung dan pembuluh darah (ahli listrik jantung) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto ini memilih melanjutkan studi ke Sekolah Pascasarjana IPB, karena program studi primatologi IPB memiliki laboratorium yang sudah terstandar internasional (AAALAC). Di Indonesia hanya ada dua laboratorium yang terstandar internasional yakni di PUsat Studi Satwa Primata IPB dan PT. Kalbefarma.
ADVERTISEMENT
“Saya sengaja melakukan riset dengan dana terbatas karena saya ingin semua orang paham dan hasilnya bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Kami ingin membuka wawasan dunia kedokteran, khususnya di bidang jantung dengan sub spesialis ahli pasang stent atau ring jantung dan ahli listrik serta pacu jantung. Nah, kami ingin ada teman di fakultas kedokteran kalau mau ambil biologimolekuler bisa ke kami (IPB), yang standarnya sudah internasional. Kami ingin siapapun, warga negara apapun, latar belakang apapun, kalau mau belajar soal temuan saya ini, bisa datang ke sini,” imbuhnya.(zul)
Keyword : dr. Agus Harsoyo, Sel Punca, TNI AD, terapi, pacu jantung tetap, koneksin