Dolva: Dodol Jambu Kristal Inovasi Mahasiswa KKN-T IPB di Desa Tanggulangin

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
7 Juli 2023 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dolva: Dodol Jambu Kristal Inovasi Mahasiswa KKN-T IPB di Desa Tanggulangin
zoom-in-whitePerbesar
Dolva: Dodol Jambu Kristal Inovasi Mahasiswa KKN-T IPB di Desa Tanggulangin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN-T) Inovasi IPB University di Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah menyelenggarakan sosialisasi pembuatan Dolva atau dodol guava berbahan dasar jambu Kristal. Sosialisasi ini diikuti oleh ibu-ibu anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Tanggulangin dengan praktik langsung membuat dodol jambu kristal.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University dalam rangka mengoptimalkan potensi jambu kristal yang belum dikembangkan dengan baik. Inovasi dolva juga sebagai upaya peningkatan nilai jual jambu kristal di wilayah Desa Tanggulangin.
Kegiatan pengolahan Dolva diawali dengan sosialisasi tentang proses pengolahan dodol guava yang diisi oleh mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University. Sosialisasi juga dimeriahkan dengan dengan perlombaan memasak dodol oleh ibu-ibu PKK desa.
“Jambu kristal di Desa Tanggulangin tidak termanfaatkan secara optimal dikarenakan harga jual yang rendah, sehingga banyak yang busuk begitu saja. Bahkan, harga jual jambu kristal pernah menyentuh nominal Rp 1.000/kg saat hasil panen begitu melimpah,” ungkap Susi Susanti selaku perangkat Desa Tanggulangin yang turut hadir dalam kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
Prihatin Ika Wahyuningrum, SPi, MSi selaku dosen pembimbing lapang menambahkan, sosialisasi pembuatan Dolva di Desa Tanggulangin merupakan salah satu inovasi mahasiswa IPB University atas permasalahan jambu kristal di sana. Ketika panen, produksi jambu kristal sangat tinggi, sehingga perlu adanya diversifikasi produk pascapanen.
“Hal ini menunjukkan komitmen IPB University untuk membantu masyarakat mengelola sumber daya secara optimal dengan menambah nilai jual jambu kristal. Sosialisasi dan pelatihan pembuatan Dolva bertujuan memberikan bekal keterampilan kepada para peserta mengenai cara pengolahan dodol jambu kristal,” ujarnya.
Ika berharap bahwa kegiatan ini dapat berlanjut dan menjadi salah satu potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Tanggulangin.
Anis Muthia, mahasiswa KKN-T Inovasi dari Fakultas Teknologi Pertanain (Fateta) selaku penanggung jawab menjelaskan, bahwa kegiatan ini diawali dengan pemilihan jambu kristal yang cocok untuk dijadikan dodol. Sebagai bahan dasar utama pembuatan dodol, pemilihan jambu kristal dapat berpengaruh terhadap rasa dodol yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
“Selanjutnya, dilakukan penghalusan terhadap jambu yang telah dipilih sebelum ditambahkan bahan-bahan pendukung seperti tepung dan bahan tambahan pangan. Setelah adonan tercampur rata, selanjutnya dilakukan pemasakan dalam kuali dengan api kecil selama kurang lebih tiga jam,” ulas Anis menjelaskan proses pembuatan Dolva.
Kegiatan sosialisasi dan pembuatan Dolva diikuti dengan antusias oleh para peserta lomba. Salah satunya, Ruminah selaku ketua penggerak tim PKK Desa Tanggulangin. Menurutnya, pelatihan ini sangat berguna bagi masyarakat. Ia dan warga Desa Tanggulangin menjadi mengerti cara membuat dodol dari jambu kristal, karena sejauh ini jambu kristal hanya dikonsumsi secara langsung tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu.
“Oleh karena itu, kami sangat bersemangat untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga Dolva dapat menjadi salah satu produk UMKM Desa Tanggulangin guna meningkatkan perekonomian warga,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Iqbal Jayusman yang juga mahasiswa KKN-T Inovasi menambahkan, rencananya program serupa akan terus berkelanjutan. Ia mengharapkan ke depan dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait.
“Dengan demikian, permasalahan buah jambu kristal yang tidak termanfaatkan secara optimal dapat berkurang serta memberikan dampak positif terhadap masyarakat Desa Tanggulangin, baik secara ekonomi maupun keterampilan,” tandasnya.
Selain Iqbal dan Anis, mahasiswa IPB University lainnya yang tengah melakukan KKN-T Inovasi di Desa Tanggulangin adalah Anis Maghfirotul Ulya, Silmi Nurhaeni, Sulis Andriyanto, Ahmad Irfan Marzuqi, Nawang Mega, Trian Dhiaulhaq dan Talia Arisanti. (*/Rz)