Dosen IPB Lakukan Upaya Pelatihan Perencanaan Keuangan Usaha Kebun Kakao

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Maret 2023 9:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen IPB Lakukan Upaya Pelatihan Perencanaan Keuangan Usaha Kebun Kakao
zoom-in-whitePerbesar
Dosen IPB Lakukan Upaya Pelatihan Perencanaan Keuangan Usaha Kebun Kakao
ADVERTISEMENT
IPB University bekerjasama dengan International Finance Corporation (IFC) melakukan kegiatan Pemberdayaan Perempuan dan Pemuda dalam Praktek Pertanian, Teknologi Digital dan Pelatihan Literasi Keuangan kepada Komunitas Petani Kakao, khususnya untuk para petani binaan perusahaan OFI. Kegiatan Dosen Mengabdi IPB University ini berlangsung sejak April 2022 ini berlokasi di tiga wilayah yaitu Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan dan Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
ADVERTISEMENT
Salah satu anggota tim, yaitu Rahmat Yanuar, SP, MSi yang juga Dosen IPB University dari Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) mengatakan, sejak awal Februari 2023 ia telah melakukan kegiatan pemberdayaan komunitas petani kakao di Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu di Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Selatan.
“Pada saat awal kegiatan, telah dilakukan dialog bersama para pemangku kepentingan, yaitu dinas terkait dan tokoh masyarakat. Dalam dialog kepentingan tersebut, dapat teridentifikasi antara lain kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan komunitas petani kakao, khususnya perempuan dan pemuda petani kakao dalam mengelola usaha kebun kakao,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, salah satu upaya untuk dapat meningkatkan usaha kebun kakao yang berkelanjutan adalah melalui peningkatan keterampilan dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan usaha kebun kakao. “Dengan demikian, peningkatan kembali usaha kebun kakao rakyat, tidak hanya ke arah peningkatan produktivitas hasil kebun kakao. Namun juga peningkatan pendapatan kebun kakao yang mampu memenuhi kebutuhan hidup dan menyejahterakan petani kakao dan keluarganya,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Yanuar menegaskan, untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan sejumlah pelatihan yang perlu dilakukan. Di antaranya pelatihan terkait pemilahan keuangan rumah tangga dan tujuan keuangan keluarga, serta cara meraih tujuan keuangan; konsep utama berbisnis; pendapatan dan upaya meningkatkan pendapatan dengan memperhatikan siklus produksi kakao dan proyeksi peningkatan produksi.
“Selain itu, penting pula pelatihan mengenai pengaturan keuangan rumah tangga dan pengelolaan kebutuhan keluarga; pengelolaan kebutuhan rutin usaha, pengelolaan keuangan usaha tani dan pemilahan keuangan usaha tani; serta tabungan dan pinjaman/ kredit. Target khusus pelatihan pengelolaan keuangan rumah tangga petani kakao ini adalah perempuan (petani maupun istri petani) dan pemuda petani kakao,” tambahnya.
Pelatihan tersebut, sebut dia, dikemas dalam satu kegiatan pelatihan tentang literasi keuangan untuk petani kakao. Dalam pelatihan, langsung diberikan contoh praktik ilustrasi rencana pengeluaran keluarga, ilustrasi rencana pengeluaran usaha kebun kakao, ilustrasi keuangan tahunan rumah tangga, serta ilustrasi pengembalian pinjaman.
ADVERTISEMENT
“Para peserta pelatihan juga diberikan buku pengelolaan keuangan rumah tangga petani kakao. Hal ini agar mereka mampu menerapkan hasil pelatihan dalam bentuk membuat catatan pengeluaran keuangan dan penerimaan rumah tangga, baik pengeluaran rutin rumah tangga maupun pengeluaran usaha kebun kakao,” pungkasnya. (*/Rz)