Dosen PSP IPB University Sosialisasikan Teknologi Booster Rumpon di Indramayu

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
7 Maret 2023 13:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dosen PSP IPB University Sosialisasikan Teknologi Booster Rumpon di Indramayu
zoom-in-whitePerbesar
Dosen PSP IPB University Sosialisasikan Teknologi Booster Rumpon di Indramayu
ADVERTISEMENT
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University lakukan Sosialisasi Inovasi Teknologi Booster Rumpon di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, (4/3). Inovasi ini merupakan alat bantu pemikat dan pengumpul ikan yang efektif pada perikanan purse seine pelajik kecil (mini purse seine).
ADVERTISEMENT
Tim dosen Departemen PSP yang hadir adalah Dr Zulkarnain, Prof Mohammad Imron, Dr Ronny I Wahju dan Dr Didin Komarudin. Hadir juga salah satu dosen dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan IPB University, Dr Gatot Yulianto.
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama dengan Koperasi Perikanan Laut Nupaya Mina di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Dadap Indramayu. Hadir dalam acara sosialisasi yaitu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu Edi Umaedi, SP, Sekretaris Camat Juntinyuat H Johar Manun, SH, Kepala UPT Dinas Perikanan dan Kelautan Kecamatan Juntinyuat Susi Komalasari, SPi, Kepala Sub Bagian UPT Dinas Perikanan dan Kelautan Kecamatan Juntinyuat, Rudiyanto, Ketua Koperasi Perikanan Laut Ngupaya Mina Fathurohim, SPi dan 10 nakhoda kapal mini purse seine.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, Edi menyambut baik kedatangan Tim IPB University untuk sosialisasi booster rumpon. Selama pandemi COVID-19, kondisi nelayan sangat terpukul. Meskipun sudah mulai bangkit kembali, namun kendala untuk mendapatkan akses Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) masih kurang.
“Salah satu program pembinaan teknis yang sudah dilakukan adalah tentang informasi daerah penangkapan ikan bagi nelayan. Pembinaan teknis dari IPB University sangat diharapkan dan diperlukan bagi nelayan. Semoga booster rumpon bisa menjadi solusi untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan bagi nelayan mini purse seine di PPI Dadap khususnya dan daerah lainnya di Kabupaten Indramayu,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu innovator booster rumpon berumpan, yaitu Dr Zulkarnain menyampaikan materi sosialisasi, bahwa booster rumpon termasuk ke dalam klasifikasi Alat Bantu Penangkapan Ikan (ABPI) untuk memikat dan mengumpulkan ikan.
ADVERTISEMENT
“Booster rumpon merupakan produk inovasi dari rangkaian penelitian yang berkelanjutan dengan tingkat validasi yang sangat baik. Booster rumpon terdiri dari kombinasi atraktor daun kelapa dan atraktor jaring dengan booster asam amino esensial yang lengkap,” ujarnya.
Ia menambahkan, booster rumpon terikat pada kapal dan hanyut mengikuti arus bersama kapal purse seine. Booster rumpon bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan nelayan mini purse seine di PPI Dadap karena lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses mengumpulkan ikan-ikan pelajik kecil di daerah penangkapan sebelum jaring dioperasikan.
Selain itu, Prof Mohammad Imron menyampaikan bahwa dibutuhkan upaya yang kuat dari pihak pemerintah daerah untuk dapat berperan aktif dalam proses diseminasi produk inovasi. Terutama yang telah dihasilkan oleh peneliti-peneliti IPB University sehingga banyak memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan stakeholders.
ADVERTISEMENT
Dr Gatot Yulianto juga menyampaikan bahwa tim peneliti booster rumpon telah mendapatkan penghargaan dari IPB University sebagai pelaksana terbaik dalam kegiatan program pemberdayaan masyarakat Dosen Pulang Kampung tahun 2022. “Semoga booster rumpon dapat diterapkan secara baik di desa Dadap dan daerah lainnya di Kabupaten Indramayu,” ujarnya.
Ketua Koperasi Perikanan Laut Ngupaya Mina, Fathurohim menyatakan bahwa booster rumpon sangat dibutuhkan bagi nelayan purse seine pelajik kecil agar masyarakat nelayan menjadi lebih sejahtera. Hal ini sekaligus menguatkan peran koperasi kepada anggotanya yang telah berjumlah 40 kapal. (*/Zul)