Konten dari Pengguna

Efektivkan Penggunaan Dana, LKST IPB Lakukan Monev Program Dana Padanan Batch 4

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
12 November 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Efektivkan Penggunaan Dana, LKST IPB Lakukan Monev Program Dana Padanan Batch 4
zoom-in-whitePerbesar
Efektivkan Penggunaan Dana, LKST IPB Lakukan Monev Program Dana Padanan Batch 4
ADVERTISEMENT
Dalam mendorong efektivitas penggunaan dana, Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University melakukan monitoring dan evaluasi (monev) untuk Program Dana Padanan (PDP) Batch 4 di IPB International Convention Center, Bogor (11/11).
ADVERTISEMENT
Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi mengatakan bahwa program yang sebelumnya dikenal sebagai Matching Fund Kedaireka, sejak 2024 berubah nama menjadi Program Dana Padanan.
Ia menyebut, program ini dapat mempercepat hilirisasi inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi kepada mitra, baik industri maupun pemerintah, agar inovasi dapat segera diimplementasikan.
“Dalam program ini menerima berbagai jenis inovasi yang memenuhi kriteria tertentu dan siap dikomersialkan,” ucapnya.
Asisten Bidang Pengembangan Inovasi LKST IPB University, Prof Dwi Guntoro mengatakan bahwa Program Dana Padanan memiliki dua kategori, yaitu Program A dan Program B.
“Program A difokuskan pada penyelesaian masalah di industri, sedangkan Program B untuk pengabdian kepada masyarakat, menyelesaikan tantangan yang ada di tingkat komunitas,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Prof Dwi melanjutkan, pelaksanaan program ini dibagi menjadi dua termin, yaitu termin pertama sebesar 70 persen dan termin kedua sebesar 30 persen. Ia menyebut, untuk pencairan 70 persen dana awal harus dipertanggungjawabkan melalui monev.
“Pada monev pertama dilakukan secara internal, hasilnya diunggah ke platform daring Dikti untuk kemudian dilanjutkan dengan monev eksternal. Monev eksternal tersebut direncanakan akan dilaksanakan di Universitas Gunadarma. Pencairan sisa 30 persen nantinya akan diberikan setelah monev eksternal berhasil diselesaikan,” jelasnya.
Prof Dwi berharap program ini dapat mendorong inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi agar lebih cepat diimplementasikan dan memberi manfaat nyata bagi mitra serta masyarakat luas.
“Proses monev yang terstruktur ini juga memastikan akuntabilitas dan efisiensi penggunaan dana, sehingga program dapat berjalan efektif dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” ucapnya. (dr/Rz)
ADVERTISEMENT