Konten dari Pengguna

FEM IPB Bahas Agriphotovoltaic (APV), Panel Surya Berdaya 5 Ribu Watt per Hari

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
29 November 2024 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
FEM IPB Bahas Agriphotovoltaic (APV), Panel Surya Berdaya 5 Ribu Watt per Hari
zoom-in-whitePerbesar
FEM IPB Bahas Agriphotovoltaic (APV), Panel Surya Berdaya 5 Ribu Watt per Hari
ADVERTISEMENT
Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menggelar workshop Development Of Agriphotovoltaic (APV) and Smart Agriculture System bersama dengan Forum Mahasiswa Pascasarjana (Wacana). Kegiatan ini berlangsung di Auditorium FEM, Kampus IPB Dramaga, Bogor (21/11).
ADVERTISEMENT
Dr Irfan Syauqi Beik, Dekan FEM IPB University mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian menuju peresmian Agriphotovoltaic (APV) and Smart Agriculture System.
Ia menambahkan, workshop ini bertujuan menjelaskan smart agriculture system yang dikembangkan oleh IPB University.
“Smart agriculture melalui pendirian Agrivoltaic adalah semacam panel surya yang bisa memberi daya sampai dengan 5000 watt per hari. Di bawahnya ditanami berbagai jenis tanaman untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memberi value lebih,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, Sung Yoon, CEO Envelops Co selaku narasumber menjelaskan, peningkatan suhu merupakan masalah besar secara global dan Korea. Dalam 10 tahun terakhir, rata-rata suhu di seluruh dunia meningkat satu hingga tiga derajat celsius. Hal itu mengakibatkan penurunan hasil panen bagi para petani.
ADVERTISEMENT
“Keunggulan dari sistem ini adalah menjadi pembangkit energi bersih, meningkatkan pendapatan petani hingga 50 persen, bergantung pada jenis tanamannya, dan menyediakan lingkungan yang adaptif,” tuturnya.
General Manager Korea East West Power, Mr Sang Min Eun menambahkan, pada dasarnya sistem tenaga surya ini tidak hanya untuk menghasilkan energi bersih, tetapi juga menyediakan lingkungan yang lebih adaptif terhadap iklim dan tanah.
“Sistem ini mengubah pertanian menjadi lebih produktivitas dan pertumbuhan lingkungan yang optimal dan untuk energi terbarukan,” ucapnya. (AS/Rz)