FEM IPB Gelar Diskusi Pertanian Berkelanjutan dan Sistem Pangan di Negara ASEAN

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
20 Juni 2023 8:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
FEM IPB Gelar Diskusi Pertanian Berkelanjutan dan Sistem Pangan di Negara ASEAN
zoom-in-whitePerbesar
FEM IPB Gelar Diskusi Pertanian Berkelanjutan dan Sistem Pangan di Negara ASEAN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University bekerja sama dengan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) mengadakan diskusi tentang pertanian berkelanjutan dan sistem pangan di negara-negara ASEAN. Kegiatan berlangsung di Pareto Room, Auditorium FEM, Kampus IPB Dramaga, Bogor. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan peneliti dari delapan negara Asia Tenggara/ASEAN (Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam).
ADVERTISEMENT
Dekan FEM IPB University, Dr Irfan Syauqi Beik menyampaikan apresiasi kepada ERIA. Menurutnya, diskusi ini merupakan inisiatif baru untuk melakukan studi multi-negara dan menyebarluaskan temuan tentang peningkatan pertanian berkelanjutan dan sistem pangan. “Ini adalah studi komprehensif karena melibatkan kasus di delapan negara anggota ASEAN,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr Irfan mengatakan bahwa bidang pertanian menghasilkan berbagai sumber makanan dan merupakan mata pencaharian bagi banyak masyarakat. Namun, saat ini dunia tengah menghadapi perubahan sistem pertanian, konversi lahan, perubahan iklim serta pencemaran lingkungan.
“Dengan tantangan dan permasalahan di bidang pertanian dalam lingkup luas, saya yakin bahwa diskusi penelitian ini akan memberikan wawasan untuk pengembangan ilmu pengetahuan masa depan serta kemajuan pertanian berkelanjutan di negara ASEAN,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mission of Japan to ASEAN, Mr Yosuke Kawamoto mengatakan, hubungan persahabatan dan kerja sama antara Jepang dan ASEAN sudah dimulai sejak tahun 1973. Menurutnya, Jepang dan ASEAN telah mengembangkan kerja sama di berbagai bidang selama hampir 15 tahun dan sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang terpenting.
“Pada hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, menunjukkan pentingnya diskusi integrasi ketahanan pangan ASEAN. Ke depannya, Jepang akan terus bekerja sama dengan ASEAN mengembangkan sumber daya manusia untuk mempelajari pengetahuan teknologi, industri dan sistem standar aturan pangan,” ucapnya.
Direktur Riset Strategi dan Inovasi ERIA, Dr Venkatachalam Anbumozhi menjelaskan peluang magang yang tersedia bagi mahasiswa. “Kami akan terus berkolaborasi dengan komunitas pengetahuan untuk memperdalam pemahaman tentang isu-isu pertanian berkelanjutan,” tandasnya. (dr/Rz)
ADVERTISEMENT