Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gelar ISOSS 2024, Departemen ITK IPB Urai Tantangan dan Peluang Laut Indonesia
15 Juli 2024 9:59 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University sukses melangsungkan The 2nd International Seminar on Ocean Sciences and Sustainability (ISOSS) pada Senin-Selasa (8-9/7). Seminar internasional ini digelar secara hybrid dengan tema ‘Mapping the Future: Hydrography, Ocean Sciences, and Sustainability’.
ADVERTISEMENT
Rektor IPB University, Prof Arif Satria dalam sambutannya mengatakan, “Meningkatkan pemahaman serta pengaplikasian ilmu kelautan dan pemanfaatan sumber daya berbasis laut secara berkelanjutan akan membantu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi lautan kita,”
“Kebutuhan data hidrografi Indonesia sudah sangat mendesak untuk memastikan bahwa semua informasi di dasar laut Indonesia digunakan sepenuhnya untuk kepentingan Indonesia,” ujar Prof Arif.
Sejalan dengan pernyataan Rektor IPB University, Laksamana Pertama (Laksma) TNI, Siswanto, ST, MT menyoroti kekayaan laut Indonesia yang luas, sumber daya laut yang melimpah, dan keanekaragaman hayati laut yang tinggi. Hal ini membuka potensi besar bagi perdagangan maritim Indonesia.
“Kolaborasi dengan institusi pendidikan dan lembaga riset menjadi penting untuk mendapatkan data ilmiah dan pandangan ilmiah dari pakar dalam penentuan kebijakan dan regulasi yang baik untuk pengelolaan jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan ekosistem dan ekonomi nasional,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, laut Indonesia tengah terancam oleh sejumlah tekanan yang dapat berpengaruh terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi, termasuk penangkapan ikan yang berlebihan, eksploitasi sumber daya laut secara berlebihan, polusi laut, spesies asing invasif, kerusakan habitan, dan perubahan iklim.
“Sangat penting untuk memastikan laut yang sehat dan berkelanjutan di tengah iklim global yang penuh tantangan ini. ISOSS 2024 menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan mulai dari praktisi, akademisi, pelaku industri, dan aktor dari sektor lainnya saling berbagi pengetahuan dan pengalaman yang telah dilakukan dalam upaya pelestarian laut Indonesia,” tutur Prof Fredinan Yulianda, Dekan FPIK IPB University.
Sejumlah invited speaker hadir dalam seminar internasional ini, yaitu Associate Professor Dr Ong Meng Chuan (Universiti Malaysia Terengganu), Dr Gonzalo Perez-Rosales (Hong Kong University of Science and Technology), Prof Neviaty Putri Zamani dan Prof Henry M Manik (IPB University). Kegiatan ini dimoderatori oleh dosen IPB University, Prof Jonson Lumban Gaol dan Dr Beginer Subhan. ISOSS 2024 diikuti oleh tak kurang dari 100 peserta dari 6 negara: Indonesia, Malaysia, Inggris, Hong Kong, Turki, dan Jepang.
ADVERTISEMENT
“Sebanyak 49 abstrak telah dipresentasikan dengan sukses, diikuti dengan diskusi yang menarik. Peserta yang terlibat telah saling berbagai perspektif untuk memperkaya pemahaman mereka,” ungkap Dr Syamsul Bahri Agus, Ketua Departemen ITK IPB University.
Di akhir acara, Dr Steven Solikin selaku Ketua Pelaksana ISOSS 2024 mengungkapkan bahwa kesuksesan acara ini tidak terlepas dari dukungan finansial dari LPDP WUR dan Nusantara Geosains Institut (NGI). Selain itu, ia juga dengan senang hati mengumumkan dan mengundang para peserta untuk berpartisipasi dalam pertemuan berikutnya di Ambon yang akan didanai Global Environmental Facility (GEF) pada bulan Oktober 2024 sebagai bagian kedua dari seri seminar ini. (*/Rz)