Guru Besar Ilmu Gizi IPB Berbagi Tips Atur Pola Makan Setelah Puasa Ramadhan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
19 Mei 2023 8:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru Besar Ilmu Gizi IPB Berbagi Tips Atur Pola Makan Setelah Puasa Ramadhan
zoom-in-whitePerbesar
Guru Besar Ilmu Gizi IPB Berbagi Tips Atur Pola Makan Setelah Puasa Ramadhan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pola makan pasca berpuasa Ramadan akan berbeda dengan pola makan rutin. Prof Hardinsyah, Guru Besar Ilmu Gizi IPB University membagikan tips mengatur pola makan ideal setelah puasa ramadan.
ADVERTISEMENT
“Puasa harus dijadikan momentum untuk melakukan detoksifikasi tubuh. Masyarakat dapat menjadikan puasa sebagai patokan pola makan ideal secara spiritual dan gizi,” katanya dalam acara Insight With Desi Anwar di CNN TV Indonesia, beberapa waktu lalu.
Prof Hardinsyah menjelaskan, cara mengatur pola makan sehat ini mirip dengan intermittent fasting. Makan dibatasi dari segi jumlah, jenis dan waktu. Harapannya, menerapkan pola makan ideal ini dapat menurunkan lemak pada tubuh dan risiko diabetes.
“Untuk mempertahankan pola makan ideal ini membutuhkan mindset dan tekad yang kuat. Setelah bulan puasa, ujiannya akan lebih serius untuk mengubah mindset. Biasakan diri dengan intermittent fasting dan mempraktikannya tanpa mengharapkan pahala,” ulasnya.
Transisi pola makan ini, sebut Prof Hardinsyah, dimulai dengan membiasakan diri dengan sarapan untuk mencegah risiko kolesterol. Kemudian melewatkan makan siang atau mengurangi porsinya. Selain itu, juga dengan membiasakan diri minum air putih sesuai kebutuhan tubuh dan olahraga di sore hari.
ADVERTISEMENT
“Nafsu untuk memakan makanan berlemak dan manis serta makanan instan juga dikurangi. Kebiasaan ini bisa dilatih saat puasa Syawal, ketika masyarakat sering disuguhi oleh berbagai jenis makanan yang menggugah selera,” tuturnya.
Adapun, ia menambahkan, cara mencegah nafsu makan makanan tinggi lemak dan gula dapat ditekan dengan mengonsumsi buah-buahan segar. Selain dapat mengisi kebutuhan energi, kandungan nutrisinya baik karena kaya serat dan vitamin.
Selain itu, jenis dan jumlah makanan juga perlu diatur. Ia menyarankan untuk memperbanyak porsi protein dibandingkan karbohidrat. Namun, tentu kebutuhan setiap individu berbeda, misalnya pada anak-anak dan ibu hamil.
“Kalau berat badan menurun menjadi berat badan normal maka harus dipertahankan, bila tidak ada kenaikan berat badan berarti sudah pas. Ketika setelah dua minggu kemudian terasa lingkar pinggang bertambah maka pola makan harus kembali disesuaikan,” pungkasnya. (MW/Rz)
ADVERTISEMENT