Konten dari Pengguna

Guru Besar IPB University Beri Masukan BAP Perusahaan di Bandar Lampung

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
29 Oktober 2024 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru Besar IPB University Beri Masukan BAP Perusahaan di Bandar Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Guru Besar IPB University Beri Masukan BAP Perusahaan di Bandar Lampung
ADVERTISEMENT
Prof Hefni Effendi, Guru Besar IPB University bidang pengelolaan lingkungan memaparkan biodiversity action plan (BAP) yang menjadi salah satu instrumen penting dalam manajemen lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dalam acara Penyampaian dan Validasi Dokumen Biodiversity Action Plan (BAP) dengan Roadmap Pencapaian Net Positive Impact (NPI) PT Pertamina Hulu Rokan Regional 1 Zona 4 – Pendopo Field, ia menjelaskan bahwa BAP menjadi instrumen manajemen lingkungan yang saat ini populer di dunia usaha yang berorientasi global.
“Meskipun BAP adalah instrumen manajemen lingkungan yang bersifat voluntary, tetapi animo perusahaan untuk menyusun BAP tampak mengemuka belakangan ini. Apalagi bagi perusahaan yang mengadopsi Environmental, Social, and Governance (ESG). BAP menjadi salah satu elemen yang dijadikan indikator kinerja ESG,” papar Prof Hefni.
Selaku ketua tim studi BAP, Prof Hefni menjabarkan secara menyeluruh hasil kajiannya meliputi scoping, gambaran umum wilayah kajian, stakeholder engagement, biodiversity features, biodiversity value, biodiversity impact assessment, target dan ambisi, serta biodiversity management plan.
ADVERTISEMENT
Banyak masukan yang disampaikan pada pertemuan ini, terutama informasi yang berkaitan dengan upaya menjaga kehati yang telah dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan perusahaan lainnya di wilayah Sumatera Selatan.
“Oleh karena itu, sejumlah action plan yang tertera dalam BAP dapat disinergikan dengan kegiatan existing yang sudah berjalan. Dengan demikian, capaiannya akan menjadi optimum,” tutur Prof Hefni.
Acara yang digelar di Hotel Marriott, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung ini dihadiri oleh segenap jajaran yang menangani lingkungan dari PT Pertamina Pendopo Field, Pertamina Sub-Holding Hulu (SHU), dan Pertamina Persero. Hadir Kepala BKSDA Provinsi Sumatera Selatan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala BKSDA Provinsi Sumatera Selatan, Teguh Setiawan, sangat menyambut baik upaya Pertamina Pendopo Field untuk turut serta secara aktif menjaga kelestarian fungsi dan jasa keanekaragaman hayati (kehati) di sekitar wilayah eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas (migas).
“Salah satu features kehati yang menjadi target dan ambisi adalah pelestarian gajah Sumatera. Kami akan sangat mengapresiasi apapun langkah yang dilakukan oleh Pertamina Pendopo Field untuk turut berpartisipasi pada upaya pelestarian ini. Apalagi jika action plan yang diformulasikan dalam dokumen BAP ini sudah jelas targetnya dan indikator ketercapaiannya, yang diukur menurut dimensi ruang dan waktu,” papar Teguh.
Kepala DLHP Provinsi Sumatera Selatan, Herdi Apriansyah pun turut menyatakan dukungannya terhadap upaya Pertamina Pendopo Field dalam menjaga biodiversity di wilayah kerjanya.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan secara kolektif, sebagai komitmen bersama sejumlah stakeholder dalam menjaga kehati. Para petinggi yang menangani lingkungan dari Pertamina Persero dan Pertamina SHU menekankan bahwa Pertamina dan segenap anak perusahaannya memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar, tempat mereka melakukan kegiatan operasionalnya.
“Dalam konteks ini adalah menjaga kelestarian fungsi dan jasa dari kehati yang dituangkan dalam dokumen BAP. Apalagi Pertamina merupakan korporasi yang go global, sehingga tren di tataran internasional tentang pengelolaan lingkungan tentu akan selalu menjadi pijakan yang akan diikuti,” ungkap Pretty Mayang, petinggi Pertamina Persero.
Pada hari selanjutnya, seluruh peserta melakukan kunjungan ke Pusat Konservasi Eksitu Gajah Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung. Pada kesempatan tersebut, dipaparkan pengetahuan mengenai behaviour gajah seperti pakan dan hal lainnya yang berkaitan dengan konservasi gajah Sumatera. (*/Nr)
ADVERTISEMENT