news-card-video
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Hari Kopi Nasional, Pakar IPB Ungkap Tantangan Terbesar Industri Kopi Indonesia

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
12 Maret 2025 10:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hari Kopi Nasional, Pakar IPB University Ungkap Tantangan Terbesar Industri Kopi Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Hari Kopi Nasional, Pakar IPB University Ungkap Tantangan Terbesar Industri Kopi Indonesia
ADVERTISEMENT
Dr Dian Herawati, pakar kopi sekaligus peneliti di Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB University, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar industri kopi nasional saat ini berada di sektor hulu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, produksi kopi Indonesia mencapai 758,73 ribu ton, dengan ekspor sebesar 279,94 ribu ton (sekitar 37 persen dari total produksi) dan impor mencapai 41 ribu ton (BPS 2024).
Meskipun Indonesia masih menempati posisi keempat sebagai produsen kopi terbesar dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, Dr Dian mengingatkan bahwa tanpa perbaikan di sektor hulu, Indonesia berisiko tergeser oleh negara lain.
Dr Dian menambahkan, isu global seperti perubahan iklim berdampak signifikan terhadap penurunan produksi kopi. Kondisi ini berakibat pada melambungnya harga kopi di pasaran.
Khusus di Indonesia, ada beberapa tantangan pada sektor hulu untuk komoditas kopi, yaitu rendahnya produktivitas, lambatnya peremajaan tanaman di beberapa daerah, kelangkaan sumber daya manusia (SDM) muda, serta rumitnya rantai pasok.
ADVERTISEMENT
Saat ini, 90 persen budi daya kopi Indonesia didominasi oleh jenis robusta, sementara sisanya adalah arabica. Arabica tumbuh baik di dataran tinggi pegunungan dengan udara dingin. Adapun robusta mampu dibudidayakan di tempat yang ketinggiannya lebih rendah dengan udara yang lebih hangat.
“Namun demikian, beberapa tahun belakangan ini ada fenomena menarik di mana budi daya kopi arabica semakin diminati. Hal ini didukung oleh pesatnya pertumbuhan coffee shop lokal yang banyak menyajikan arabica specialty dari berbagai daerah di Indonesia,” tutur Dr Dian.
Dalam momen Hari Kopi Nasional, ia mengajak semua pihak untuk berkontribusi sesuai dengan peran masing-masing guna memperkuat posisi kopi Indonesia di pasar global.
“Mari berkontribusi untuk memajukan kopi nasional sesuai dengan peran masing-masing. Sebagai akademisi IPB University, kami telah melakukan riset kopi Indonesia dari tahun 2015 hingga sekarang, meliputi eksplorasi karakteristik kopi Indonesia khususnya yang terkait dengan manfaatnya untuk tubuh,” paparnya. (dh)
ADVERTISEMENT
Profil Dr. Dian Herawati
Dr. Dian Herawati merupakan Associate Professor di Divisi Kimia Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, serta Sekretaris Eksekutif SEAFAST Center-IPB. Lulus dari IPB dengan gelar Sarjana, Magister, dan Doktor dalam Ilmu Pangan dengan program gelar bersama dengan Kochi University Jepang, Dr. Dian memiliki kepakaran dalam kimia pangan, keamanan pangan, dan analisis pangan.
Dengan h-index Scopus 6 dan Google Scholar 15, Dr. Dian aktif dalam penelitian tentang bioaktif kopi, antioksidan, serta regulasi pangan, dan telah mempublikasikan banyak artikel ilmiah di jurnal bereputasi. Selain mengajar berbagai mata kuliah terkait kimia pangan dan keamanan pangan, ia juga terlibat dalam konsultasi industri, pelatihan HACCP, dan sertifikasi halal. Dr. Dian juga merupakan anggota aktif PATPI dan memiliki pengalaman luas dalam kolaborasi dengan industri pangan nasional dan internasional.
ADVERTISEMENT