Konten dari Pengguna

Inovator IPB Bimbing Nelayan Madura Membuat Alat Bantu Penangkapan Ikan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
30 September 2020 8:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Inovator IPB University Bimbing Nelayan Madura Membuat Alat Bantu Penangkapan Ikan
zoom-in-whitePerbesar
Inovator IPB University Bimbing Nelayan Madura Membuat Alat Bantu Penangkapan Ikan
ADVERTISEMENT
IPB University kembali gelar Sosialisasi Inovasi Alat Tangkap dan Alat Bantu Penangkapan Ikan, di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Pasongsongan Madura, (26-27/9). Kegiatan yang digelar berkat kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia (ISPIKANI) ini mengangkat tema Program Pemberdayaan Nelayan Melalui Kegiatan Pengembangan dan Diversifikasi Usaha Nelayan sebagai Alternatif Sarana Pemberdayaan Masyarakat. Metode yang digunakan adalah bimbingan teknis, pelatihan dengan tatap muka dan praktek pembuatan pancing cumi dan alat bantu lampu LED.
ADVERTISEMENT
Inovator alat tangkap ikan dari IPB University, Prof Dr Mulyono S Baskoro, Dr Roza Yusfiandayani, dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan didampingi Shidiq Lanang dan Muhammad Irsyad Tawaqal hadir berbagi ilmu dengan masyarakat setempat.
Menurut Prof Mulyono, lampu dan rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang berfungsi sebagai alat pengarah dan pengumpul ikan. Penggunaan lampu merupakan salah satu teknik modern dan efektif dengan memanfaatkan tingkah laku ikan yang tertarik dengan cahaya agar berkumpul di sekitar alat tangkap.
Beberapa alat tangkap di Indonesia yang menggunakan alat bantu lampu antara lain purseseine, bagan (liftnet), bouke ami, squid jigging dan lainnya. Penggunaan lampu mengalami perkembangan yang cukup pesat dimana nelayan dahulu menggunakan obor dalam penerangan kemudian berkembang menggunakan petromak, mercury, flourescent, halogen, metal halida dan Lampu LED. Berkembangnya lampu LED hingga saat ini didasari atas kemampuan lampu LED dalam menghemat energi, hal ini sangat potensial diterapkan sebagai lampu pemikat dan pengkonsentrasi ikan yang lebih efektif dan efisien serta ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
“Nelayan di PPP Pasongsongan mayoritas menggunakan alat tangkap purseseine yang digunakan pada malam hari dengan menggunakan alat bantu berupa lampu. Namun lampu yang digunakan berupa lampu set (metal halid) dan lampu halogen dengan intensitas cahaya yang cukup besar yakni mencapai 1000 watt. Nelayan beranggapan bahwa semakin besar intesitas cahaya maka ikan yang datang akan semakin banyak, namun pada dasarnya ikan memiliki kemampuan penglihatan yang berbeda-beda sehingga harus diperhatikan tingkah laku dari ikan target tangkapan,” ujarnya.
Prof Mulyono mengemukakan perbandingan antara lampu metal halid dan lampu LED. Menurutnya, lampu LED dapat menghemat bensin sebanyak 30 persen. Hal ini dapat menekan biaya melaut sehingga keuntungan yang akan didapatkan oleh nelayan akan semakin besar.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, alat bantu penangkapan dalam perikanan purse seine adalah rumpon. Dalam kesempatan ini, Dr Roza Yusfiandayani memperkenalkan teknologi rumpon portable yang memiliki beberapa keunggulan. Yakni ringkas, mudah dikemas dan dioperasikan, memiliki fitur frekuensi suara, daya tahan lama, ekonomis, menghemat bahan bakar minyak karena tidak melakukan pengejaran kelompok ikan dan dapat dioperasikan di mana saja.
“Rumpon portable yang digunakan adalah alat untuk mengumpulkan ikan dengan menggunakan frekuensi suara. Bisa dibilang, rumpon portable ialah alat pemanggil ikan. Bahan yang digunakan dalam rekayasa teknologi pengayaan sumberdaya ikan pelagis ini terbuat dari fiber dengan memiliki ukuran p x l x t = 53 x 20 x 48 cm dan menggunakan frekuensi suara untuk memikat ikan berkumpul di sekitar rumpon portable,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Adanya transfer informasi dan teknologi ini diharapkan nelayan dapat menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Menurut Cicik, salah satu nelayan yang hadir, pelatihan ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan para nelayan dan ketika nanti dipraktikkan di lapangan dapat diterapkan dan diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Hal yang sama juga disampaikan Effendi. Menurutnya acara seperti ini harus tetap berlangsung ke depannya dan semua pihak harus dapat bekerjasama dengan baik untuk menciptakan perikanan yang lebih baik.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Bupati Kabupaten Sumenep, Anggota Komisi IV DPR, PR XL Axiata, PR PT Yukom, PR PT Arida, BLU/LPMU KP, PT Pegadaian dan BPJS/TK (**/Zul)
ADVERTISEMENT
Keyword: Rumpon Portable, Alat Bantu Penangkapan Ikan, FPIK, IPB University, dosen IPB