Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Investor Lo Kheng Hong Berbagi Rahasia Sukses Investasi Pada Mahasiswa IPB
18 November 2024 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beragam kegiatan terus dilakukan untuk meningkatkan literasi keuangan, termasuk di kalangan civitas akademika IPB University . Belum lama ini, Centre of Management bersama IPB Finance Club dan Galeri Investasi Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University berkolaborasi menyelenggarakan Seminar Literasi Keuangan, dengan menghadirkan investor kenamaan di Tanah Air, Lo Kheng Hong.
ADVERTISEMENT
Acara yang diselenggarakan pada Sabtu (16/11) itu diikuti oleh ratusan peserta mahasiswa IPB University. Mereka dengan antusias mendengarkan rahasia sukses tokoh yang telah lebih dari 35 tahun malang melintang di dunia pasar modal Indonesia itu.
Dalam paparannya yang dipandu oleh Ali Mutasowifin, Ketua Galeri Investasi FEM IPB University, investor berusia 65 tahun itu menekankan pentingnya memilih saham yang tepat dalam investasi saham.
“Kita harus bisa menemukan saham Mercy, namun harga Bajaj,” kata investor yang disebut-sebut memiliki kekayaan Rp2 triliun itu. Untuk itu, ia menekankan, setiap investor harus memahami cara membaca laporan keuangan dengan baik.
Setelah acara berakhir, Lo Kheng Hong dan Ignatius Denny, pembicara lainnya dari Bursa Efek Indonesia (BEI), berkesempatan mengunjungi Galeri Investasi FEM IPB University dan berdiskusi dengan para pengelolanya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum familiar dengan pasar modal. Walaupun indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat terus menunjukkan peningkatan, tetapi terdapat ketimpangan jika dilihat berdasarkan sektornya.
Dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat literasi dan inklusi keuangan di sektor perbankan lebih tinggi dibandingkan sektor pasar modal dan asuransi yang masih sangat rendah. (*/Rz)