IPB Berkolaborasi dengan Wageningen University dalam Sustain Palm Programme

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
1 Maret 2023 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB Berkolaborasi dengan Wageningen University dalam Sustain Palm Programme
zoom-in-whitePerbesar
IPB Berkolaborasi dengan Wageningen University dalam Sustain Palm Programme
ADVERTISEMENT
Di tengah upaya untuk meningkatkan keberterimaan sawit di pasar Uni Eropa, belum lama ini pemerintah Indonesia dan Belanda melaunching Program SustainPalm. Kedua negara melakukan joint program selama tiga tahun untuk mewujudkan tujuan Program SustainPalm melalui konsorsium empat perguruan tinggi, yaitu dua universitas di Indonesia (IPB University dan Universitas Lambung Mangkurat) dan dua universitas di Belanda (Wageningen University & Research dan Van Hall Larenstein University of Applied Sciences). Konsorsium ini akan bermitra dengan lembaga pemerintah, swasta/perusahaan maupun komunitas.
ADVERTISEMENT
Prof Iskandar Z Siregar, Wakil Rektor IPB University bidang Konektivitas Global, Kerjasama dan Alumni mengatakan, program SustainPalm bertujuan untuk menerapkan dan meningkatkan praktik-praktik berkelanjutan di kelapa sawit yang akan mengarah pada penghematan lahan, pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK), penghematan keanekaragaman hayati sambil meningkatkan manfaat (sosial) bagi petani dan pengusaha.
“Tujuan tersebut dilatarbelakangi adanya kekhawatiran terhadap dampak negatif pada aspek lingkungan dan sosial dalam produksi kelapa sawit, seperti deforestasi dan degradasi lingkungan (kebakaran hutan dan gambut),” ungkapnya.
Di lain pihak, lanjut Prof Iskandar, dampak positifnya dari sisi ekonomi cukup besar, seperti menjadi sumber penghidupan bagi sekitar 21 juta orang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Belanda sendiri merupakan importir terbesar minyak sawit di Eropa yang 50 persennya berasal dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Program SustainPalm diharapkan mampu berkontribusi untuk mengurangi dampak negatif dari aktivitas ekonomi kelapa sawit. Namun, tetap memberikan penghidupan bagi petani dan berkontribusi untuk memberi makan dunia," tambahnya.
Ia menambahkan, IPB University menjadi koordinator dari mitra-mitra lain di Indonesia dengan tiga aktivitas kegiatan utama (working package). Ketiga aktivitas tersebut antara lain peningkatan nilai lahan melalui intercropping dan integrasi sapi dan kelapa sawit, pemanfaatan residu aktivitas industri kelapa sawit serta peningkatan pelestarian lanskap kaya karbon dan keanekaragaman hayati, termasuk gambut.
"Ketiga aktivitas ini diharapkan mampu mendukung upaya Indonesia dalam mewujudkan sawit yang berkelanjutan yang dalam sepuluh tahun terakhir terus didorong melalui berbagai skema sertifikasi sawit berkelanjutan baik oleh perusahaan maupun petani kecil,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Prof Iskandar mengungkap, Pemerintah Indonesia sejak tahun 2019 juga memperkenalkan skema sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang sampai saat ini tidak hanya mandatori bagi perusahaan, tetapi juga bagi petani kecil. “Program SustainPalm juga sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) yang juga berupaya untuk menyelesaikan masalah kelapa sawit di lahan gambut dan di kawasan hutan di bawah kebijakan Strategi Jangka Benah (SJB). Dengan demikian, keberterimaan sawit Indonesia di dunia semakin tinggi,” pungkasnya. (DIM/Rz)