Konten dari Pengguna

IPB Fasilitasi Pelatihan Pemadaman Kebakaran Gambut Langsung di Ketapang, Kalbar

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
8 Mei 2025 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB Fasilitasi Pelatihan Pemadaman Kebakaran Gambut Langsung di Ketapang, Kalbar
zoom-in-whitePerbesar
IPB Fasilitasi Pelatihan Pemadaman Kebakaran Gambut Langsung di Ketapang, Kalbar
ADVERTISEMENT
Tim Regional Fire Management Resource Center-Southeast Asia (RFMRC-SEA), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University mengadakan pelatihan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut dengan praktik langsung di Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar), kabupaten yang tercatat sebagai salah satu wilayah rawan kebakaran gambut.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 19 orang peserta yang berasal dari Filipina, Malaysia, Timor Leste, dan Indonesia ini sebelumnya telah mengikuti pelatihan di IPB University selama sepekan, dibimbing langsung oleh tiga orang fires expert dari Prancis. Selain mendapatkan materi pemadaman kebakaran, mereka juga mengikuti pelatihan penggunaan fire simulator.
Daerah operasi (Daops) IX/Manggala Agni (MA) Ketapang menjadi home base peserta pelatihan. Ada empat regu pemadaman (15 pemadam), fasilitas peralatan, dan fasilitas pendukung lainnya.
Tim pakar IPB University, yakni Prof Bambang Hero Saharjo, Prof Lailan Syaufina, dan Dr Ati Dwi Nurhayati, memaparkan bagaimana terjadinya kebakaran gambut dan dampaknya. Sementara, terkait upaya dan strategi pemadaman dan cara penggunaan peralatan pemadaman disampaikan oleh tim Daops IX/MA Ketapang.
“Kami juga melakukan dry simulation atau simulasi kering agar peserta familiar dengan peralatan yang digunakan. Dengan demikian, saat pemadaman kebakaran yang sesungguhnya, mereka tidak canggung dan sudah terbiasa,” ujar Prof Bambang Hero.
ADVERTISEMENT
Di hari berikutnya, kegiatan pemadaman dilakukan pada areal gambut yang sesungguhnya. Lokasi lahan yang dipilih berada tidak jauh dari jalan, dengan akses terhadap sumber air tersedia dalam jumlah yang cukup.
“Kami juga menyiapkan plot-plot dengan luasan tertentu dengan potensi bahan bakar dan jenis bahan bakar tertentu pula. Ini untuk memudahkan peserta dalam mengamati seperti apa kejadian kebakarannya, laju penjalaran apinya, flame length, flame length, kondisi arah angin serta kondisi cuaca setempat,” ungkapnya.
Untuk lebih memahami kondisi areal yang akan dipadamkan, berbagai pengukuran juga dilakukan sebelum kegiatan pemadaman dimulai. Mulai dari tebal bahan bakar, volume bahan bakar yang akan digunakan, suhu udara, kelembaban relatif, sampai kecepatan angin.
Pemadaman kebakaran dilakukan pada plot yang sudah dibakar tersebut. Seputar plot yang dibakar dibasahi air guna mencegah api menjalar ke tempat lain. “Kami juga memanfaatkan drone thermal camera untuk merekam seperti apa kebakaran terjadi, berapa suhu, dan seperti apa penjalarannya,” urai Prof Bambang.
ADVERTISEMENT
Prof Bambang menyebut, pelatihan semacam ini akan terus dilakukan setiap tahun selama empat tahun ke depan di wilayah gambut berbeda di Indonesia. (*/Rz)