Konten dari Pengguna

IPB Kerja Sama dengan Australian Centre for International Agricultural Research

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
20 Juni 2023 8:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
IPB Kerja Sama dengan Australian Centre for International Agricultural Research
zoom-in-whitePerbesar
IPB Kerja Sama dengan Australian Centre for International Agricultural Research
ADVERTISEMENT
IPB University menjalin kerja sama dengan Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) yang ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Under Understanding (MoU) di Ruang Sidang Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST), Kampus IPB Taman Kencana (15/6). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut penting dari pertemuan sebelumnya yang diadakan Februari lalu.
ADVERTISEMENT
Rektor IPB University, Prof Arif Satria mengatakan bahwa IPB University sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia berkomitmen untuk memperluas reputasi dalam skala global. Komitmen tersebut ditempuh dengan penguatan membangun pendidikan, program penelitian dan layanan masyarakat yang dapat meningkatkan ketahanan, mengubah pola pikir masa depan untuk mencapai program yang berkelanjutan.
"Kami menyadari dan mengakui bahwa kerja sama internasional dengan mitra strategis seperti ACIAR akan mendukung visi IPB University, karena pertanian adalah salah satu mandat utama kami," tutur Prof Arif.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa dengan adanya kolaborasi seperti ini, IPB University dapat berkontribusi untuk mendukung lingkungan dan masyarakat, termasuk melalui pembangunan pertanian untuk Indonesia melalui prinsip inklusivitas.
Prinsip inklusivitas, sebut dia, ditujukan bagi petani-petani kecil melalui perlindungan lahan. Semua pihak dari berbagai kelas dirangkul bersama untuk membangun pertanian.
ADVERTISEMENT
“Kita harus membangun pertanian dengan merangkul semua kelas berbasis pada pengalaman dunia ketiga seperti Indonesia. Petani besar didorong, yang tengah dibesarkan dan yang kecil dilindungi, sehingga semua tersentuh dan prinsip inklusivitas harus didorong agar percepatan transformasi 4.0 menjadi lebih tidak homogen,” tambahnya.
Prof Campbell selaku Chief Executive Officer (CEO) ACIAR sangat tertarik untuk memastikan kemitraan dan kolaborasi dengan semua mitra, salah satunya perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yakni IPB University. Menurutnya, Indonesia telah menjadi negara mitra penting dan utama bagi ACIAR selama empat dekade terakhir.
“ACIAR telah memainkan peran berpengaruh dalam pertanian berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam di Australia selama lebih dari 30 tahun lamanya, termasuk sebagai fasilitator landcare nasional pertama di Australia,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, semua negara di kawasan Indo-Pasifik bergulat dengan tantangan rumit tentang cara menanam lebih banyak pangan dan mengurangi kemiskinan dengan menggunakan lebih sedikit lahan, air dan energi. Sejak tahun 1982, ACIAR telah memberikan kontribusi yang signifikan untuk menjawab tantangan tersebut.
"Harapannya kerja sama ini bisa menjadi perantara kemitraan sains di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan antara sistem inovasi Australia dengan Indonesia," tukas Prof Campbell. (Ns)