IPB University dan Pemerintah Kabupaten Bangka Jalin Kerjasama

IPB University dan Pemerintah Kabupaten Bangka Jalin Kerjasama

IPB University bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka sepakat tandatangani naskah kerjasama. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan Bupati Bangka, Mulkan, SH, MH dan Wakil Rektor IPB University bidang Internasionalisasi Kerjasama dan Hubungan Alumni, Prof Dodik Ridho Nurrochmat yang berlangsung di Ruang Sidang Rektor, Kampus IPB Dramaga, Bogor, (31/10).

Kerjasama kedua institusi ini berkaitan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Bangka melalui kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.

Bupati Bangka, Mulkan SH, MH menyampaikan terimakasih kepada IPB University yang telah memberikan peluang kerjasama dalam bidang penelitian, pendidikan, pelatihan dan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya percepatan pembangunan di Kabupaten bangka.

“Penandatanganan kerjasama ini sebagai upaya bagaimana bersama-sama memperkuat kolaborasi dalam sumbang pikiran, pemecahan masalah dengan memberikan rekomendasi kebijakan berbasis ilmu pengetahuan untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ucapnya.

Mulkan SH, MH juga mengulas tentang potensi Bangka antara lain komoditas sagu, wisata, pertanian dan pertambangan. Menurutnya, ke depan potensi besar ini bisa tetap menjadi idola masyarakat Kabupaten Bangka.

“Kami sudah mulai transformasi tambang ke sektor pilihan lain, seperti pertanian, wisata dan kelautan. Ke depan sektor andalan pertanian kabupaten bangka dapat memiliki produktivitas tinggi, sehingga melalui kerjasama ini dapat memberi suatu bimbingan kepada masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pertanian,” ungkap Mulkan SH, MH.

Terkait produk sagu Bangka, Prof Dodik menyampaikan IPB University siap membantu dari aspek pemasaran produk tersebut di outlet-outlet mall IPB University. Ia menambahkan, semangat dari hadirnya mall di IPB University adalah agar invensi para peneliti bisa menjadi inovasi dan dikomersialisasikan. Hasil karya para inovator, bisa diterima di masyarakat.

“Tahun ini renstra IPB University berada di masa Enriched and Empowered Society, di mana semangatnya ialah setiap karya peneliti selain masuk jurnal, juga memiliki dampak pada masyarakat. Bagaimana agar kegiatan penelitian di IPB University, hasilnya dapat dipergunakan di masyarakat. Dengan adanya kerjasama ini, produk Bangka dapat dipasarkan bersama,” ujarnya.

Dalam kerjasama terkait reklamasi bekas tambang, Prof Dodik menuturkan beberapa gambaran negara lain. Ia menyebut, dalam memanfaatkan peluang dari tanah bekas reklamasi tidak harus dihijaukan kembali apabila membutuhkan biaya besar dibandingkan dengan manfaatnya.

Selain itu, lanjut dia, beberapa kemungkinan peluang kerjasama IPB University dengan Pemkab Bangka antara lain dengan mengembangkan program One Village One CEO (OVOC) dan Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) mahasiswa ke Kabupaten Bangka.

“Melalui program OVOC, IPB University terus mendapat kepercayaan mengembangkan program ini di 300 desa. Mudah-mudahan program OVOC ini bisa kita perluas, termasuk dengan Kabupaten Bangka,” pungkasnya. (dh/Rz)