IPB University Diakui Sebagai PTN Terbaik dalam Joint Publication

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
12 Agustus 2019 14:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
#IPB University Diakui Sebagai PTN Terbaik dalam Joint Publication
Direktur Riset dan Pengabdian, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Prof Ocky Karna Radjasa dalam keynote speech di The 4th Embrio International Symposium (EIS) di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (5/8) mengatakan bahwa IPB University merupakan perguruan tinggi terbaik dalam joint publication. Joint Publication IPB University mencapai 29 persen. Posisi kedua diraih Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang mencapai 16 persen.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu upaya-upaya yang telah dilakukan IPB University dan LIPI dalam meraih prestasi ini dapat diikuti oleh perguruan tinggi lainnya yang masih rendah dalam publikasi ilmiahnya,” ujarnya.
Sementara itu menurut Direktur Enhancing Marine Biodiversity Research in Indonesia (Embrio) sekaligus peneliti IPB University, Dr Mala Nurilmala, IPB University adalah leader di bidang riset yang mengeksplorasi keanekaragaman hayati laut di Indonesia. Salah satu caranya adalah melalui Embrio.
“Tahun lalu, melalui Embrio, IPB University berhasil mempublikasikan 84 paper terindeks scopus prosiding. Tahun ini rencananya kami akan mempublikasi minimal 90 prosiding dan akan kembali dipublikasikan ke scopus prosiding, Hayati Journal, Biotropia Journal. Dan juga secara nasional di Jurnal Pengolahan Hasil Perairan Indonesia, Jurnal Teknologi dan Manajemen Perikanan Laut, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Jurnal Iktiologi Indonesia, Jurnal Akuakultur Indonesia dan Jurnal Teknosains,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Embrio merupakan research cluster IPB University lintas departemen dan fakultas. Simposium internasional yang digelar Embrio ini dilakukan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan keanekaragaman hayati laut melalui berbagai penelitian. Bentuknya presentasi dengan topik Innovative Solution and Technology for Marine Biodiversity and Sustainable Fisheries. Kegiatan ini membahas tantangan praktis yang dihadapi dan solusi yang bisa diadopsi.
Menurutnya, EIS ke-4 ini bekerjasama dengan The 7th International Symposium of East Asia Fisheries and Technologiests Association (EAFTA). Tahun lalu EAFTA digelar di China dan tahun depan akan diselenggarakan di Vietnam.
Tahun ini Embrio akan menggelar Embrio International Summer Course di Kepulauan Seribu yang diketuai Dr Roza Yusfiandayani. Sedangkan untuk Embrio International Symposium ini dipimpin oleh Dr Asadatun Abdullah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University, Dr Luky Adrianto mengatakan bahwa saat ini Indonesia menghadapi banyak tantangan seperti persoalan pengelolaan keanekaragaman hayati sebagai aset nasional dan mempertahankan keamanan stok serta arus keanekaragaman hayati laut sebagai bagian dari keamanan nasional. Untuk menghadapi tantangan tersebut, platform sains dan pengetahuan harus dikembangkan dan digunakan untuk pemahaman, pemanfaatan dan konservasi keanekaragaman hayati laut.
“Embrio hadir sebagai platform kemitraan dalam menyediakan dan menginvestasikan pengetahuan keanekaragaman hayati. Kami berharap acara ini membawa banyak ide untuk memperkuat hubungan antara sains dan komunikasi di masa depan, terutama di bidang memelihara dan mengelola laut kita keanekaragaman hayati sebagai aset nasional demi kesejahteraan bangsa,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pada acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara IPB University dengan Sekolah Tinggi Perikanan Indonesia (STP) dan Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan (BBRSEKP) Indonesia. (dh/Zul)
Keyword : Embrio, Joint Publication, IPB University, Keanekaragaman Hayati Laut