Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
IPB University Kembangkan Manajemen Pendederan Ikan Patin di Subang
3 Oktober 2024 10:34 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Akuakultur IPB University yang merupakan dosen Departemen Budidaya Perairan (BDP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) mengadakan pelatihan dan percontohan sistem, teknologi, dan manajemen pendederan ikan patin di Kampung Patin, Kabupaten Subang, Jawa Barat (28/9).
ADVERTISEMENT
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB University 2024. Pada kegiatan ini, para dosen berupaya untuk ikut serta dalam penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat dengan memanfaatkan keahlian sivitas akademik yang relevan dan pemanfaatan teknologi tepat guna.
Tim dosen yang terlibat yaitu Dr Tatag Budiardi sebagai ketua tim, dengan Dr Irzal Effendi, Dr Yani Hadiroseyani, Prof Iis Diatin, Dr Apriana Vinasyiam, dan Belinda Astari, MSi sebagai anggota. Kegiatan ini juga melibatkan empat orang mahasiswa tingkat akhir program sarjana dan magister.
Kegiatan pelatihan yang bertema ‘Revitalisasi Pendederan Ikan Patin’ ini dilaksanakan di Aula Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Subang. Tema pelatihan ini diangkat di tengah menurunnya kinerja teknis dan manajemen usaha pendederan ikan patin di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini melibatkan 30 peserta dari 3 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Kampung Patin, Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Mereka merupakan para anggota Pokdakan yang masih aktif mengelola usaha pendederan ikan patin.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain dari instansi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan Kabupaten Subang, serta Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Subang.
Dalam sambutannya, Dr Tatag Budiardi menyatakan bahwa Dospulkam merupakan program unggulan IPB University untuk menjembatani hasil teknologi terkini yang dihasilkan di kampus untuk diaplikasikan di tengah masyarakat. Untuk itu, diperlukan sinergitas yang baik antara pihak kampus dengan pemerintah daerah dan masyarakat yang menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam usahanya.
ADVERTISEMENT
Para dosen dan mahasiswa akan secara berkesinambungan melakukan pendampingan. Dari diskusi yang dilakukan, diharapkan selalu ada umpan balik berupa permasalahan yang harus diteliti agar hasilnya bisa diterapkan dalam usaha pendederan untuk menghasilkan produksi yang lebih baik.
Kepala Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Wilayah Utara Subang, Agus Sugiono sangat mengapresiasi kegiatan Dospulkam karena beberapa tahun belakangan ini kegiatan pelatihan dan pendampingan kurang bisa berjalan dengan baik akibat dari perubahan tugas pokok. Demikian juga Ade Tatang, perwakilan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Subang memberikan apresiasi pelatihan yang diberikan oleh tim Akuakultur IPB University. Selanjutnya, diharapkan agar tim dapat membantu dalam meningkatkan produksi ikan patin di Jawa Barat secara berkesinambungan.
Atasi Masalah Kampung Patin
ADVERTISEMENT
Kampung Patin merupakan salah satu sentra produksi benih ikan patin yang siap untuk ditebar di kolam-kolam pembesaran. Beberapa masalah yang ditemukan oleh pendeder antara lain adalah larva yang kurang bagus, kualitas air yang kurang memadai bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan, serta adanya penyakit ikan.
“Untuk menjawab permasalahan tersebut, kami memilih materi yang relevan, yaitu sistem dan teknologi terkini yang bisa diterapkan pada usaha pendederan, manajemen kualitas air dan pakan ikan, manajemen larva dan benih ikan, manajemen kesehatan ikan, serta manajemen pemasaran, analisis usaha dan kelembagaan,” ujar Dr Tatag.
Pada sesi materi manajemen pembenihan, tim dosen IPB University menyampaikan solusi untuk permasalahan kematian dan kualitas benih, antara lain melalui perbaikan kualitas larva melalui manajemen induk, pengelolaan kualitas air, pengelolaan kesehatan larva dan benih melalui aplikasi bahan herbal (fitofarmaka). Pada aspek pengelolaan pakan, solusi yang diberikan antara lain melalui pemanfaatan makanan alami Rotifera, Moina, dan Daphnia.
ADVERTISEMENT
Setelah sesi materi dilanjutkan dengan diskusi yang mengarah kepada solusi untuk permasalahan yang dihadapi peserta dalam mengelola pembenihan ikan patin. Pelatihan ditutup dengan penyerahan paket peralatan pengukuran kualitas air dan probiotik, serta cara penggunaannya. (*/Rz)