Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Jadi Panelis, Rektor IPB Lontarkan Pertanyaan Personal kepada Mentri Pertanian
19 Mei 2023 8:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rektor IPB University, Prof Arif Satria beberkan beberapa pertanyaan personal kepada Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian (Mentan) dalam acara Metro TV Q&A ‘Dari Mantan Jadi Mentan’, (14/5).
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu panelis, Prof Arif mempertanyakan sudut pandang seorang Mentan sebagai politisi terhadap sistem politik di Indonesia. Syahrul Limpo dikenal banyak menorehkan prestasi, baik saat memimpin maupun dalam berbagai profesi. Di sisi lain, kontroversi juga mengikuti jejak karirnya setelah ia menjabat sebagai seorang menteri.
“Menurut bapak, kemuliaan seorang birokrat atau politisi itu seperti apa?” Prof Arif menanyakan.
“Seorang birokrat harus tahu bahwa dirinya menjadi abdi bagi kepentingan negara, maka dari itu menjadi birokrat yang paling penting adalah menemukan harapan dan keutuhan yang dibawa oleh rakyat menjadi mungkin,” tanggap Yasin Limpo.
Mentan mengungkap sudut pandang seorang birokrat harus mampu memecahkan masalah bersama dengan rakyat. Di samping itu, ia harus menjaga dan memobilisasi kepercayaan dan dukungan rakyat.
ADVERTISEMENT
“Politisi yang baik memang politisi negarawan, bukan hanya politisi yang mengejar kekuasaan,” lanjutnya.
“Apakah sistem politik saat ini di Indonesia sudah kondusif bagi munculnya para politisi yang bermartabat?” Rektor IPB University membeberkan pertanyaan selanjutnya. Sayangnya, Mentan Yasin Limpo belum dapat menilai secara personal.
Dari segi personal, Prof Arif juga menanyakan role model utama seorang Yasin Limpo sebagai politisi. Yasin Limpo mengatakan role model-nya adalah Jenderal M Jusuf, Mantan Jaksa Agung Baharuddin Lopa, Jusuf Kalla dan Raja Gowa Syekh Yusuf.
Prof Arif juga sempat membantu Mentan menebak satu bumbu dapur dalam salah satu tantangan. Sempat tidak mengenali, Mentan mendapat petunjuk dari Rektor IPB University.
“(Tanaman ini) dibuat teh enak, bisa dibuat minyak juga,” katanya. Tanaman tersebut adalah sereh. Dengan berguyon, Prof Arif menjelaskan bahwa sereh merupakan singkatan dari ‘senang rehat’. Walau Mentan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat, ia melanjutkan, tentu masih membutuhkan waktu istirahat. (MW/Rz)
ADVERTISEMENT