Konten dari Pengguna

Kandungan Zinc pada Jagung Atasi Anemia Ibu Hamil & Cegah Stunting

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
15 September 2022 8:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru Besar IPB University: Kandungan Zinc pada Jagung, Atasi Anemia Ibu Hamil dan Cegah Stunting
zoom-in-whitePerbesar
Guru Besar IPB University: Kandungan Zinc pada Jagung, Atasi Anemia Ibu Hamil dan Cegah Stunting
ADVERTISEMENT
Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan strategis yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Hingga kini, inovasi pengolahan produk berbasis jagung masih terus didorong. Namun tidak hanya diolah sebagai produk penuh gizi, jagung juga memiliki khasiat istimewa lain sebagai imunomodulator dan bahan kecantikan.
ADVERTISEMENT
Prof Evy Damayanthi, Guru Besar Ilmu Gizi IPB University menjelaskan, pada umumnya, jagung diolah lebih lanjut sebagai pakan, karena pengolahannya sebagai pangan masih terbatas akibat kandungan alfa toksinnya. Pengolahan jagung dapat mendorong konsumsi pangan alternatif serta menyediakan produk pangan yang mudah dijangkau. Terutama bagi lahan kritis seperti di Nusa Tenggara Timur (NTT), jagung dapat menjadi tanaman pangan alternatif yang menjanjikan.
“Jagung memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibanding beras. Dibandingkan dengan umbi-umbian, kandungan gizi jagung juga lebih bermutu,” jelasnya dalam Webinar Propaktani “Manfaat dan Khasiat Istimewa Kandungan Gizi pada Jagung Bagi Ibu Hamil dan Pertumbuhan Janin serta Imunomodulator dan Kecantikan”, (8/9) digelar oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI.
ADVERTISEMENT
Menurutnya protein jagung sedikit lebih tinggi dibandingkan beras. Kandungan lemaknya juga sangat menjanjikan, kaya akan asam lemak jenuh ganda. Kandungan serat pangannya juga cukup tinggi, namun memang tidak disarankan untuk bayi dan balita. Sehingga diharapkan dapat diolah sebagai produk pangan dengan kadar serat tidak terlalu tinggi, karena lambung bayi sangat terbatas kemampuannya.
Tanpa biofortifikasi, imbuhnya, kandungan seng (Zinc) pada jagung sudah cukup tinggi dibanding beras yang memerlukan biofortifikasi. Bila kontribusi konsumsinya lebih tinggi, ia melanjutkan, tentu akan menjadi signifikan untuk kesehatan. Kandungan beta karotennya juga bermanfaat untuk imunitas dan kesehatan mata.
“Untuk memproduksi produk pangan yang berkualitas, proses pasca panennya perlu ditingkatkan. Produk olahan jagung yang sudah berusaha dikembangkan oleh IPB University adalah beras jagung instan, mie jagung, minuman rambut jagung, tepung jagung komposit, hingga minyak jagung,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, olahan pangan lokal asal Kupang berbasis jagung, yakni jagung katemak, jagung titih, dan jagung bose juga pernah didorong pengembangannya oleh para mahasiswa IPB University. Tujuannya sebagai salah satu cara penanggulangan stunting melalui perbaikan gizi pada calon ibu.
“Jagung bose menjadi media untuk penanganan anemia remaja putri di Kupang, dibuat instan dengan difortifikasi zat besi,” imbuhnya. Menurutnya, kontribusi yang diharapkan dari jagung ini adalah bagaimana kita bisa menyediakan jagung sebagai pangan yang tersedia di tingkat rumah tangga. Sehingga masalah gizi akibat stunting ini bisa teratasi.
Ia menjelaskan, penanganan stunting sebaiknya diarahkan pada optimalisasi pengasuhan 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) pada janin dan bayi hingga dua tahun. Untuk memutus rantai stunting, perbaikan gizi juga didorong pada remaja putri sebagai calon ibu. Ibu hamil juga didorong untuk makan dengan gizi seimbang salah satunya dengan mengkonsumsi olahan pangan jagung.
ADVERTISEMENT
“Kandungan energi, protein, lemak dan karbohidrat jagung lebih tinggi dibanding beras sehingga baik untuk menjadi diversifikasi pangan pokok. Kadar abu, fosfor, seng dan besi pada jagung juga lebih tinggi dibanding beras dan sagu. Seng dan besi ini merupakan mineral penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sehingga dapat mencegah stunting. Isolat senyawa fenolik pada jagung juga berpotensi sebagai antioksidan yang berguna bagi kesehatan,” imbuhnya. (MW/Zul)