Lulusan BCAT PKSPL IPB University Jadi Penilai Blue Carbon

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
8 Februari 2023 13:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lulusan BCAT PKSPL IPB University Jadi Penilai Blue Carbon
zoom-in-whitePerbesar
Lulusan BCAT PKSPL IPB University Jadi Penilai Blue Carbon
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menyelenggarakan Blue Carbon Accounting Training (BCAT), di EDTC PKSPL Kampus IPB Baranangsiang, Bogor (6/2). Acara ini dihadiri Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Muhammad Yusuf.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini dilaksanakan oleh salah satu Center of Excellent PKSPL IPB University yaitu CoE Coastal Ecosystem, Climate Change Impact and Disaster Risk Management (CECIDIS), didukung oleh KKP, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Yayasan Lamun Indonesia (Lamina).
Menurut Kepala PKSPL IPB University, Dr Yonvitner, akhir-akhir ini banyak sekali pihak yang membicarakan blue carbon sebagai salah satu upaya aksi mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Banyak pihak mulai melihat peluang blue carbon sebagai potensi besar dalam penyimpanan karbon dan pengurangan emisi dari ekosistem karbon biru.
“Pada 24 Januari 2023 lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah melaunching Nilai Ekonomi Karbon dari karbon biru di Jakarta,” ujarnya. Oleh karena itu, tambahnya, pelatihan ini digelar untuk memberikan pemahaman tentang fenomena perubahan iklim dan dampaknya. Pelatihan ini juga membekali peserta keterampilan metodologis dan teknis dalam melakukan assessment dan perhitungan karbon dan emisi dari ekosistem blue carbon (mangrove, lamun dan salt marshes).
ADVERTISEMENT
“Kami menghadirkan para pengajar dan pakar yang berasal dari berbagai lembaga. Yakni peneliti dari PKSPL, KKP, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, BRIN, Yayasan Lamina dan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University,” imbuhnya.
Ia menambahkan, selain mendapatkan materi selama lima hari di kelas, peserta juga akan melakukan praktik di Kepulauan Seribu. Ada 23 peserta yang mengikuti pelatihan ini. “Ilmu yang diberikan dalam pelatihan ini relatif baru bagi peserta yang berasal dari berbagai lembaga dosen/peneliti dari kampus, perusahaan dan lembaga non pemerintah serta mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Dr M Arsyad Al Amin, yang bertindak sebagai Training Leader, membekali peserta dengan materi dan praktik kebijakan internasional dan nasional tentang pengelolaan perubahan iklim dan gas rumah kaca. Khususnya terkait karbon biru, karakteristik ekosistem biru, metodologi assessment dan analisis karbon. Dr Arsyad juga menjelaskan mengenai reduksi emisi pada ekosistem mangrove dan lamun, sistem Monitoring, Reporting and Measurement (MRV) dan Sistem Registry Nasional (SRN) yang disertai dengan praktik lapang langsung di Kepulauan Seribu. Ia menambahkan bahwa kualifikasi lulusan pelatihan level 1 ini adalah sebagai Penilai Blue Carbon.
ADVERTISEMENT
“Kami juga akan menyelenggarakan BCAT level II untuk melatih calon-calon ahli karbon biru (blue carbon specialist),” lanjut Dr Arsyad yang juga Program Director CoE-CECIDIS PKSPL IPB University. (*/Zul)