Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa IPB University Kupas Peluang Bisnis Inovatif Ramah Lingkungan
15 September 2021 8:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini mulai muncul inovasi yang menciptakan bisnis ramah lingkungan. Banyaknya sampah yang menumpuk dan mencemari lingkungan ternyata menjadi peluang bisnis yang menguntungkan di masa depan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengupas peluang bisnis tersebut, Himpunan Profesi Mahasiswa Agribisnis dan Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University menggelar Webinar Series 1, (12/9). Kali ini temanya adalah “Eco-Friendly Behaviour: Peluang Bisnis Inovatif Ramah Lingkungan yang Berkelanjutan". Kegiatan ini adalah bagian dari Indonesia Agribusiness Fair (IAF) 2021.
“Indonesia Agribusiness Fair dapat menjadi wadah untuk merumuskan mengenai Circural Economi. Yaitu bagaimana kita mampu memanfaatkan semua sumberdaya yang ada tanpa terbuang dan tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan,” ujar Prof Nunung Nuryartono, Dekan FEM IPB University dalam sambutannya.
Ia berharap kegiatan ini dapat memunculkan ide-ide yang out of the box untuk menuju Circural Economi, Sustainable Development, serta Degenerative Development.
“Kegiatan ini juga bisa menjadi ajang generasi milenial untuk berkontribusi demi tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) 2030. Caranya adalah dengan meningkatkan pola pikir inovatif, entrepreneurship, dan kesadaran sosial,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini menghadirkan Adi Saifullah Putra (CEO PT Mall Sampah Indonesia) dan Santi Novianti, Direktur Public Relations Kertabumi Recycling Centre.
Dalam paparannya, Adi menjelaskan Circular Economy Technology yang tengah diterapkan oleh Mall Sampah. Menurutnya, Mall Sampah memegang misi meningkatkan angka daur ulang nasional dan mensejahterakan pengepul lokal.
Untuk itu, Adi mengajak generasi muda untuk berani mengambil peluang dan potensi bisnis dari produk daur ulang. Ini semua demi mengurangi jumlah sampah di Indonesia.
“Selain ramah lingkungan, aksi nyata ini dapat membantu membangkitkan perekonomian banyak pihak,” ujarnya.
Selanjutnya, langkah-langkah membangun bisnis daur ulang dipaparkan oleh Santi Novianti. Menurutnya, barang-barang yang dianggap limbah, seperti masker dan kemasan bekas, dapat di upcycle menjadi produk-produk dengan nilai jual tinggi. Contohnya pot, tas dan dompet. Dengan menambahkan nilai estetik, produk daur ulang tetap indah dipandang saat digunakan.
ADVERTISEMENT
“Kami terus mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat untuk aware terhadap lingkungan. Hidup akan selaras dengan alam jika kita mau menjaga alam. Dan langkah itu dapat kita mulai dari diri sendiri, kita semua yang ada di sini,” tutupnya di hadapan ratusan peserta. (**/Zul)