Mahasiswa Prodi Statistika dan Sains Data Ditantang Membedah Data BPJS Kesehatan

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
17 Maret 2023 9:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa Prodi Statistika dan Sains Data Ditantang Membedah Data BPJS Kesehatan
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Prodi Statistika dan Sains Data Ditantang Membedah Data BPJS Kesehatan
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Program Studi (Prodi) Statistika dan Sains Data, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menghadirkan dosen tamu, yakni Asisten Deputi Bidang Valuasi Aktuaria di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, apt Antokalina SV, SSi, AAAK, MBA, CHIA, CFP.
ADVERTISEMENT
“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari penyelenggaraan mata kuliah di Prodi Statistika dan Sains Data. Sepanjang semester, mahasiswa ditantang untuk menggali informasi, memperoleh insight dan merumuskan rekomendasi berdasarkan data yang tersedia. Salah satu kasus yang digunakan adalah data sampel BPJS Kesehatan ini,” ungkap Dr Anik Djuraidah selaku koordinator mata kuliah.
Sebagaimana diketahui, sejak 2018 BPJS Kesehatan memberikan akses kepada publik terhadap data peserta dan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Data tersebut merupakan data sampel yang ditarik dari database pelayanan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan rujukan. Sampai tahun 2022, data sampel yang dibagikan mencapai lebih dari dua juta peserta. Angka ini merupakan data layanan jaminan kesehatan paling besar yang tersedia di dunia.
ADVERTISEMENT
Dr Anik menambahkan, tidak hanya data peserta secara general, BPJS Kesehatan juga membagikan dua jenis data sampel kontekstual, yaitu penderita diabetes melitus dan tuberculosis. Dataset tersebut kaya akan informasi terkait kesehatan di Indonesia yang ditunggu-tunggu oleh para pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun di daerah.
“Pengalaman mahasiswa berhadapan dengan kasus riil adalah hal yang penting dalam membangun kompetensi paripurna. Statistisi dan data scientist tidak hanya mampu memahami konsep dan teori, tetapi juga mahir memecahkan masalah dan memberi solusi berbasis hasil analisis data,” tutupnya. (*/Rz)