Masyarakat Kapal Perikanan Indonesia Bahas Perkapalan Masa Depan

Masyarakat Kapal Perikanan Indonesia Bahas Perkapalan Masa Depan

Sebagai wadah bertemunya gagasan dan aksi insan-insan yang memiliki perhatian besar terhadap dunia perkapalan perikanan, pada awal tahun 2020 lalu berdirilah Masyarakat Kapal Perikanan Indonesia (MKPI) bertempat di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University dengan ketua terpilih Dr St Aisjah Farhum.

Sebagai bentuk kepedulian untuk dapat mengembangkan kapal perikanan berbasis penelitian guna mendukung pengembangan perikanan berkelanjutan, MKPI menggelar simposium perdana.

Dr St Aisjah Farhum yang juga merupakan Dekan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar sangat mengharapkan dukungan dari para stakeholders untuk dapat mendukung pengembangan perikanan ke depan, khususnya pada kapal penangkap ikan.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Dr Edhy Prabowo, 22/8. Dalam opening speech yang disampaikan, sektor perikanan tangkap masih memiliki banyak potensi untuk dapat terus dikembangkan. Mengutip pidato Presiden RI, Joko Widodo berpesan bahwa Indonesia masih perlu banyak kapal ikan untuk beroperasi penangkapan ikan. Sehingga industri perkapalan nasional perlu terus ditingkatkan dengan pengembangan teknologi yang tepat dan sesuai dengan kondisi topografis Indonesia, yang lebih aman dan harganya lebih murah. "Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebutkan bahwa terjadi peningkatan pada industri perkapalan nasional hingga 200 jumlah industri sehingga menjadi sebuah tantangan bagi pengembangannya ke depan.

Sementara itu Dr Budhi Hascaryo Iskandar, dosen IPB University dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan yang juga merupakan Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan FPIK IPB University mengatakan, karakteristik kapal penangkapan ikan di Indonesia memiliki sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. "Terdapat beberapa faktor pendukung dalam karakteristik kapal penangkap ikan di antaranya bahan, ukuran, daya jelajah, teknologi dan budaya, " jelasnya.

Berdasarkan dari hasil google scholars citation, sejak tahun 1957 naskah mengenai kapal perikanan sudah ada dan hingga saat ini terlihat bahwa karakteristik penelitian kapal masih bersifat monodisiplin. Sehingga diharapkan ke depannya agar penelitian kapal penangkapan ikan di Indonesia dapat berkembang menjadi multidisiplin dan juga transdisiplin.

Sementara, R Joza Emerald Nouvantoro dari PT PAL Indonesia (Persero) menjelaskan tentang penerapan teknologi ramah lingkungan pada desain kapal ikan. Dalam paparannya, Joza menyampaikan bahwa ketetapan ramah lingkungan terhadap kapal penangkap ikan merupakan hal yang wajib diperhatikan.

Pada kesempatan ini juga di-launching Jurnal Riset Kapal Perikanan oleh Ketua MKPI. (*/RA)

Keyword: FPIK IPB, kapal ikan, masyarakat kapal perikanan indonesia, dosen IPB