Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mentee Mentoring Leader Batch 5 IPB University Belajar Meniti Karier Profesional
5 Juni 2023 8:31 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mentee Mentoring Leader Batch 5 IPB University kembali mengadakan Menlead Talks bidang profesional. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan menghadirkan narasumber dari alumni IPB University yang sukses berkarier di dunia profesional. Adapun narasumber yang mengisi talkshow ini adalah Direktur Utama PT Inhutani II, Dr Tjipta Purwita, MBA, IPU dan Executive Director of IYOIN Local Chapter Bogor, Lukman Hakim, SPi, MSi.
ADVERTISEMENT
Mengusung tema ‘How To Design Our Most Sustainable Career Path’, Dr Tjipta Purwita membawakan materi terkait sumber daya manusia (SDM) profesional yang unggul dan berkualitas. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa SDM profesional harus memiliki karakter yang merupakan kombinasi dari need of power (n-pow) dan need of affiliation (n-aff).
N-pow merupakan kebutuhan mengendalikan atau memengaruhi orang lain, sedangkan n-aff bermakna kebutuhan untuk bisa diterima orang lain. “Jangan hanya kita bisa memengaruhi orang, tapi kita tidak bisa menjadi bagian dari orang lain. Nah, ini harus seimbang. Di samping itu juga perlu keahlian, penalaran dan kepribadian yang matang,” tuturnya.
Alumnus Ilmu Ekonomi Pertanian IPB University ini menyebut tiga kompetensi inti yang diperlukan setiap individu untuk menciptakan SDM profesional di era digital. Pertama adalah learning agility atau kemauan dan kemampuan belajar yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Seorang profesional adalah seorang pembelajar, kita tidak bisa tinggal diam saja. Kita harus belajar dan belajar. Sampai kapan? Sampai kita masuk ke liang lahat dan itu adalah hadis nabi. Belajar itu mulai dari sejak kecil sampai akhirnya kita masuk ke liang lahat,” bebernya.
Kompetensi inti yang mesti dimiliki setiap individu berikutnya adalah melek teknologi (digital savviness) dan menyesuaikan diri dengan perubahan (adaptability). Dr Tjipta juga menyatakan bahwa perubahan adalah suatu keniscayaan. “Sebagai individu, jangan menjadi objek perubahan, tapi harus menjadi subjek perubahan dan harus bisa melakukan adaptabilitas atau menyesuaikan diri,” tegasnya.
Sementara itu, Lukman Hakim, SPi, MSi membahas terkait career planning. Ia menekankan bahwa dalam penyusunan perencanaan karier setiap individu harus memiliki mimpi yang terukur (target) dan sadar akan potensi diri. “Mimpi itu sesuatu yang belum terukur, jadi masih angan-angan. Tapi untuk sampai mimpi itu, kita perlu cacah ke jalan kecil, itulah misinya,” tutur Best Mentee Mentoring Leader Batch 2 ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata dia, perlu juga untuk mengidentifikasi passion diri sehingga bisa mengeksplorasi karier dengan cara yang menyenangkan sesuai minat diri. “Lakukan self-evaluation terhadap kemampuan diri saat ini supaya dapat menjaga laju perkembangan untuk tetap menjadi progresif, serta lakukan research terkait peluang-peluang yang memungkinkan mengembangkan diri,” jelas beliau. (Nad/Tm/Rz)