P2SDM IPB Gelar ToT Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis OBE

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
Konten dari Pengguna
23 Mei 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
P2SDM IPB University Gelar ToT Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis OBE
zoom-in-whitePerbesar
P2SDM IPB University Gelar ToT Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis OBE
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) IPB University menggelar Training of Trainer (ToT) Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi berbasiskan learning Outcomes Based Education (OBE), (17/5) di Hotel Padjajaran Bogor. Dalam ToT ini, peserta akan mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat internasional KAN/ISO 17024.
ADVERTISEMENT
Warcito, SP, MM sebagai Sekretaris P2SDM IPB University mengatakan terdapat beberapa kompetensi yang harus dipenuhi oleh peserta. Yakni kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural. Namun dalam pelatihan ini, kompetensi yang difokuskan untuk dikembangkan adalah kompetensi teknis peserta.
“Ada enam unit kompetensi. Yakni menyusun program pelatihan, menyusun modul pelatihan kerja, mendesain media pembelajaran, mendesain pembelajaran yang inovatif, merencanakan penyajian materi pelatihan dan melaksanakan pelatihan tatap muka,” ujarnya. Menurutnya, output dari pelatihan ini adalah peserta benar-benar memiliki dokumen kurikulum untuk program studinya masing-masing. Sehingga peserta bisa mengembangkan kurikulum di perguruan tinggi mereka.
Kepala Pusat P2SDM IPB University, Dr Amiruddin Saleh menambahkan bahwa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meminta akademisi untuk menjadikan perguruan tinggi berkelas dunia. “Dan itu diukur dengan pekerjaan kita sebagai dosen serta dedikasi kita dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Tentu ke depannya, pelatihan ini akan menuntut kerja keras peserta untuk membangun pemahaman dan menyusun instrumen,” ujarnya. (farh/Zul)
ADVERTISEMENT