Konten dari Pengguna

Pakar IPB Beri Pembekalan Perencanaan Gizi Pada Program Pengayaan Pertanian SPPI

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
31 Desember 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pakar IPB Beri Pembekalan Perencanaan Gizi Pada Program Pengayaan Pertanian SPPI
zoom-in-whitePerbesar
Pakar IPB Beri Pembekalan Perencanaan Gizi Pada Program Pengayaan Pertanian SPPI
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University menyelenggarakan Program Pengayaan Pertanian dengan fokus pada Klaster Gizi sebagai bagian dari kegiatan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 2.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini menghadirkan Prof Hardinsyah, pakar IPB University di bidang gizi yang memaparkan materi tentang penyusunan harian gizi masyarakat berdasarkan panduan Standar Pola Pangan Ideal (SPPI).
Dalam kegiatan tersebut, Prof Hardinsyah memberikan wawasan mendalam mengenai proses penyusunan menu harian yang mencakup kebutuhan energi dan zat gizi, perhitungan kandungan gizi, serta perencanaan kebutuhan pangan yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Ia juga menjelaskan tentang usia panen dan rerata produksi pangan, yang menjadi dasar dalam merencanakan menu yang seimbang dan bergizi.
Selain itu, Prof Hardinsyah menjelaskan langkah-langkah penting dalam perencanaan gizi, termasuk pembagian kategori sasaran Menu Beragam, Bergizi, dan Seimbang (MBG). “Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman praktis tentang bagaimana mengoptimalkan perencanaan gizi masyarakat, serta cara-cara efektif dan efisien dalam menyusun menu yang dapat mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Melalui kegiatan ini, para peserta dapat memahami betapa pentingnya perencanaan gizi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. Dengan memperhatikan komposisi pangan yang seimbang dan memperhitungkan kondisi produksi pangan lokal, kita dapat merencanakan menu yang tidak hanya bergizi tetapi juga berkelanjutan,” ujar Prof Hardinsyah.
Lanjutnya, program ini memberikan kesempatan besar untuk menerapkan teori gizi dalam praktek yang nyata. Ia berharap para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat di berbagai wilayah dan menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kualitas gizi di masyarakat.
“Program ini memberikan peluang bagi para peserta untuk lebih memahami pentingnya perencanaan gizi yang berbasis pada kebutuhan dan kondisi lokal, serta memanfaatkan data produksi pangan dalam perencanaan gizi yang berkelanjutan,” ucap Prof Hardinsyah. (*/Lp)
ADVERTISEMENT