Konten dari Pengguna

Pakar Sosiologi IPB University: Sekolah Rakyat Jangan Dijalankan Terburu-buru

Berita IPB
Akun resmi Institut Pertanian Bogor
21 April 2025 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pakar Sosiologi IPB University: Sekolah Rakyat Jangan Dijalankan Terburu-buru
zoom-in-whitePerbesar
Pakar Sosiologi IPB University: Sekolah Rakyat Jangan Dijalankan Terburu-buru
ADVERTISEMENT
Pakar Sosiologi Pedesaan IPB University, Prof Sofyan Sjaf menyebut bahwa Sekolah Rakyat yang kini menjadi program prioritas pemerintah Presiden Prabowo merupakan inisiatif yang baik.
ADVERTISEMENT
“Konsep Sekolah Rakyat secara prinsip baik, terlebih jika mampu menyamai kualitas boarding school,” jelas sosok yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University.
Selama ini, akses pendidikan yang layak masih sulit dijangkau oleh masyarakat kurang mampu. Ketimpangan ini menghambat kemajuan individu dan pembangunan bangsa. Padahal, pendidikan adalah kunci untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mampu bersaing.
Menurutnya, program ini memiliki niat mulia untuk membuka akses pendidikan setara bagi masyarakat miskin. Inisiatif ini penting agar kelompok kurang mampu memiliki peluang pendidikan setara, layaknya sekolah formal.
Namun, di balik alasan mulia itu, Prof Sofyan menekankan pentingnya proses seleksi peserta didik agar tepat sasaran, yakni benar-benar berasal dari keluarga miskin.
ADVERTISEMENT
“Selama ini, definisi kemiskinan kerap tidak seragam, sehingga perlu pendekatan partisipatif dan sensitif agar program tidak salah sasaran,” kata dia mengingatkan.
Di samping itu, tenaga pengajar juga perlu diseleksi ketat agar Sekolah Rakyat tidak diisi oleh pengajar yang tidak berkualitas. Karena itu, ia mengusulkan pemerintah perlu menyusun mekanisme sistematis untuk menjamin mutu pengajar.
Aspek kesejahteraan pengajar dan kejelasan roadmap pendidikan juga perlu disiapkan dan jadi perhatian serius. Perencanaan yang matang diperlukan agar lulusan Sekolah Rakyat dapat diarahkan sesuai potensi dan kebutuhan bangsa, serta mampu menghadapi tantangan global seperti perang ekonomi dan digital.
Dalam proses pembinaan peserta didik, beberapa aspek fundamental perlu mendapatkan perhatian khusus, mencakup perkembangan spiritual, kecukupan gizi, kedisiplinan, dan olahraga. Hal ini menjadi semakin relevan mengingat kompleksnya tantangan mentalitas yang dihadapi generasi muda saat ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dan program pembinaan karakter memegang peran strategis dalam membentuk siswa yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki ketangguhan mental.
Ia menilai, data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) masih tergolong sedang. Pada saat yang sama, partisipasi pendidikan terutama di jenjang SMA dan perguruan tinggi pun relatif rendah.
“Saya menilai Sekolah Rakyat mampu meningkatkan partisipasi pendidikan dan kualitas SDM nasional. Dengan syarat, sasaran program benar-benar dari kelompok membutuhkan dan sistem pendukungnya berjalan baik,” tandasnya.
Terakhir, ia juga menegaskan bahwa implementasi program ini tidak boleh terburu-buru. Prof Sofyan mengingatkan bahwa infrastruktur, fasilitas, mekanisme seleksi, dan arah kebijakan lulusan harus dipersiapkan matang agar tidak menimbulkan masalah baru. (AS)