Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Program Dospulkam IPB Jadi Inovasi Solutif Pencegahan Gizi Buruk pada Anak
11 Desember 2024 10:28 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tim dosen IPB University melaksanakan monitor dan evaluasi (monev) program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) bertema "Pencegahan Gizi Buruk pada Anak melalui Aksi Kolektif Perbaikan Mutu Pilihan Pangan. Program ini berjalan di Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.
ADVERTISEMENT
Proses monev dihadiri oleh Kader Kesehatan Desa Cisarua, pihak Yayasan Nurani Dunia, serta reviewer program Dospulkam, Dr Agus Oman Sudrajat. Program ini diinisiasi oleh Dr Nuraini W Prasodjo, berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui inovasi pengolahan susu kambing menjadi es krim sehat, dan pembuatan tepung pisang.
Selain itu, pelatihan tentang keamanan pangan dan branding produk jajanan sehat diberikan untuk mengedukasi warga untuk memproduksi sendiri pangan dan camilan yang sehat.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap muncul kesadaran sekaligus kemampuan warga melakukan aksi bersama, baik di tingkat rumah tangga maupun komunitas, sekaligus menyediakan alternatif pangan berkualitas bagi anak-anak,” jelas Dr Nuraini Prasodjo.
Melalui pendekatan berbasis potensi lokal, ia menuturkan bahwa program ini menghadirkan solusi praktis dan inovatif dalam pencegahan gizi buruk pada anak. Susu kambing dipilih karena kandungan gizinya yang tinggi serta ketersediaannya di wilayah Purwakarta.
ADVERTISEMENT
Dr Nuraini melaporkan, hasil monev menunjukkan bahwa program ini telah berjalan sesuai rencana dan mendapat respons positif dari masyarakat. Pelatihan intensif yang diberikan kepada kader kesehatan tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka dalam mengolah pangan, tetapi juga mendorong antusiasme untuk menerapkan pengetahuan tersebut di komunitas.
Dr Agus Oman, selaku reviewer program, menilai inovasi yang dikembangkan melalui program Dospulkam ini dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat di berbagai wilayah lain.
“Pemanfaatan sumber daya lokal seperti susu kambing memiliki dampak yang luas, baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi masyarakat. Kami berharap program ini dapat diperluas ke pengolahan pangan lokal lainnya, seperti pengolahan daun kelor,” jelasnya.
Melalui keberhasilan ini, diharapkan program Dospulkam dapat terus dilanjutkan untuk mengoptimalkan potensi pangan lokal, seperti ubi, singkong, dan sayuran, dalam upaya peningkatan mutu pilihan pangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Program Dosen Pulang Kampung adalah inisiatif yang bertujuan memberdayakan masyarakat melalui keahlian dan inovasi yang diterapkan oleh para akademisi di daerah asal mereka. Dengan dukungan berbagai pihak, program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang berkelanjutan. (*/Rz)