Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Program Sekolah Keluarga Berkualitas Libatkan Mahasiswa Prancis
6 November 2023 10:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita IPB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sekolah Keluarga Berkualitas (SKB) yang diinisiasi oleh Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema) dan Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim (DPMA) IPB University kini digelar di Kelurahan Loji, Bogor, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan ke-4 kali ini, ada penampakan berbeda. Brice Chevet, seorang mahasiswa Institut Polytechnique Unilasalle, Prancis ikut serta dalam kegiatan Sekolah Keluarga Berkualitas untuk mendampingi ibu-ibu di Kelurahan Loji.
"Saya sangat tertarik untuk mengamati bagaimana program Sekolah Keluarga Berkualitas dilaksanakan dalam kepentingan kemanusiaan yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs)," ungkapnya.
Brice Chevet merupakan student exchange selama satu semester di IPB University. Ke depannya, ia kan terlibat dalam beberapa kali pertemuan di Sekolah Keluarga Berkualitas dan berencana untuk membuat program yang serupa.
Dr Lilik Noor Yuliati, dosen IPB University dari Departemen IKK sebagai narasumber menyampaikan materi 'Cerdas Mengatur Keuangan Keluarga'.
"Keluarga memiliki peran penting dalam fungsi ekonomi dengan manajemen sumber daya, pemenuhan kebutuhan, pendidikan, menciptakan stabilitas emosional dan membangun masa depan yang lebih baik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan manajemen keuangan yang baik, keluarga dapat mencapai tujuan kesejahteraan fisik dan emosional serta merencanakan masa depan yang lebih stabil.
Menurut dia, pengelolaan keuangan keluarga perlu dikelola dengan baik. Pasalnya, kondisi ekonomi rumah tangga dapat menjadi salah satu penyebab konflik dalam keluarga yang berpotensi berujung pada perceraian.
Di sisi lain, setiap keluarga berharap mampu mencapai keberhasilan bagi anak-anaknya. Karenanya, kemampuan orang tua dalam mengatur keuangan rumah tangga akan sangat berperan dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi mereka.
"Pengelolaan uang belanja yang bijak juga dapat meningkatkan sifat saling pengertian antara suami dan istri. Sementara kemampuan mengatur uang belanja akan memudahkan perencanaan masa depan yang lebih stabil," pungkasnya. (*/Rz)